Ketahanan Pangan dan Gizi bagi Keluarga Korban Gempa dan Tsunami di Kabupaten Pidie
View/ Open
Date
2007Author
A. Rakhman
Baliwati, Yayuk Farida
Sukandar, Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Tragedi musibah gempa bumi dan gelombang tsunami yang terjadi pada
tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darusalam (NAD), menyebabkan
terjadi pengungsian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 514.150
orang, 17.0% diantaranya terjadi di Kabupaten Pidie dan mereka tinggal di
barak-barak pengungsian, dimana kondisinya banyak yang mengalami
kekurangan pangan dan gizi, disamping itu pula banyak penduduk yang
kehilangan pekerjaan serta sumber pendapatan yang secara tidak langsung
berdampak pada menurunnya akses ekonomi rumah tangga. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis ketahanan pangan dan gizi rumah tangga korban
gempa dan tsunami di Kabupaten Pidie.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study. Penelitian
ini dilaksanakan sejak bulan November 2006 sampai Januari 2007. Penelitian
dilakukan di Kecamatan Kota Sigli, Simpang Tiga, Kembang Tanjong, Pantee
Raja dan Trenggadeng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga
yang wilayahnya terkena gempa dan tsunami dan berada pada lima kecamatan.
Penentuan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah acak berlapis
dengan alokasi proporsional. Jumlah populasi 2158 keluarga, dari jumlah
populasi tersebut diambil contoh secara acak berlapis proporsional sebanyak 100
keluarga. Data yang digunakan untuk penelitian ini meliputi data primer yaitu
karakteristik dan konsumsi pangan keluarga, data sekunder meliputi data luas
wilayah dan jumlah penduduk. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS
versi 11.0 dan SAS versi 8 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita contoh berjenis
kelamin laki-laki (56.0%) dan berada pada kisaran umur 4 -33 bulan (57.0%).
Orang tua contoh sebanyak 60.0% (kepala keluarga) dan 53.0% (isteri) berusia
antara 27-46 tahun. Pendidikan sebagian besar kepala keluarga lulusan SMA 29%
dan SMP 28%. Pendidkan isteri sebagian besar lulusan SMA 28% dan SMP 27%.
Contoh berasal dari keluarga kecil (53%), sedang (35%) dan besar (10%).
Proporsi pengeluaran keluarga untuk pangan adalah 65.5% dan non pangan
34.5%. Status gizi balita contoh berdasarkan BB/U sebagian besar (51.0%)
mempunyai status gizi yang normal. Balita yang mempunyai status gizi gizi
kurang (49.0%)
Rata-rata konsumsi energi, protein, vitamin A dan zat besi keluarga dari
hasil pengukuran rata-rata lebih rendah dibandingkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.Terdapat hubungan positif sangat nyata (p<0.05) antara pendapatan
perkapita keluarga per bulan dengan tingkat ketahanan pangan rumahtangga dan
hubungan negatif tidak r (p>0.05) antara status gizi contoh dan tingkat ketahan
pangan rumah tangga.
Saran : Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah
Kabupaten Pidie dalam meningkatkan kualitas ketahanan pangan dan gizi rumah
tangga, terutama wilayah terkena tsunami.
Rekomendasi :
Berdasarkan hasil goal programming, keluarga yang pendapatannya Rp 9.200/hari
dengan anggota keluarga 4 orang tdak dapat memenuhi Tingkat kecukupan
Energi (TKE) dan Tingkat Kecukupan Protein (TKP) 70% atau lebih. Untuk
mencapai TKE sebesar 75% dan TKP 110% diperlukan pendapatan minimal
setara Rp 20.000/hari.
Collections
- MT - Agriculture [3695]