Respon Morfofisiologi dan Anatomi Tanaman Tomat dan Jambu Biji Merah terhadap Penyiraman dengan Sistem Infus
Date
2023Author
Umami, Fariqah
Hamim, Hamim
Sulistyaningsih, Yohana Caecilia
Metadata
Show full item recordAbstract
Cekaman kekeringan merupakan tantangan utama produksi tanaman di
wilayah tropis. Penyiraman konvensional seringkali tidak efektif dan efisien
terutama pada lingkungan dengan tanah yang mudah meresap air dan laju evaporasi
yang tinggi. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah pengairan dengan
sistem infus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis respon
morfofisiologi dan anatomi tanaman tomat dan jambu biji merah terhadap
pemberian air dengan sistem infus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap 2 faktor yaitu jenis tanaman (tomat dan jambu biji merah) dan pemberian
air (kontrol positif, kontrol negatif, jarum infus besar, dan jarum infus kecil). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada tanaman tomat, perlakuan jarum infus 18G
dan 21G tidak mencapai jaringan xilem batang yang menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan (tinggi, jumlah, dan luas daun); penurunan Kadar Air Relatif (KAR)
daun, kadar klorofil a, dan diameter pembuluh kayu akar. Penggunaan jarum infus
yang lebih kecil pada tanaman tomat lebih baik daripada yang berukuran besar.
Pada tanaman jambu biji merah, perlakuan jarum infus 21G dan 25G menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan (tinggi dan jumlah daun); penurunan KAR daun;
peningkatan rasio akar-tajuk, kadar malondialdehid, dan prolin. Drought stress is a major challenge for crop production in the tropics.
Conventional watering is often ineffective and inefficient, especially in
environments with soils that easily absorb water and high evaporation rates. One
effort to overcome this problem is by application watering using an infusion system.
Therefore, this study aimed to analyze the morpho-physiological and anatomical
response of tomato and red guava plants from watering treatment using infusion
system. This study used a completely randomized design with 2 factors, such as the
type of plant (tomato and red guava) and watering application (positive control,
negative control, large infusion needle, and small infusion needle). The results
showed that in tomato plants, the 18G and 21G infusion needles did not reach the
xylem tissue of the stem which caused growth inhibition (height, number, and leaf
area); the decrease of Relative Water Content (RWC) of leaves, chlorophyll a, and
root xylem vessel diameter. Using smaller infusion needles on tomato plants is
better than using large ones. In red guava plants, watering treatment with 21G and
25G infusion needles caused growth inhibition (height and number of leaves); the
decreased of RWC of leaves; the increase of root-canopy ratio, levels of
malondialdehyde, and proline.
Collections
- UT - Biology [2148]