Pendugaan Dimensi Tegakan Rutan Rawa Gambut Sekunder Berdasarkan Struktur Tegakan di Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya
View/ Open
Date
1997Author
Ibie, Bismart Ferry
Suhendang, Endang
Kusmana, Cecep
Supriyanto;
Metadata
Show full item recordAbstract
Pendugaan dimensi tegakan hutan rawa gambut dengan metode yang berlaku sekarang, memerlukan pengukuran diameter dan pendugaan tinggi seluruh pohon yang terdapat pada satuan cont oh yai tu j alur. Cara ini memerlukan waktu, biaya, dan tenaga yang cukup besar, karena banyaknya volume pekerjaan di lapangan, akibatnya keterandalan data diduga akan rendah. Oleh karenanya diperlukan metode yang lebih sederhana, guna mendapatkan keterandalan data yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menguJi kemungkinan penerapan metode pendugaan dimensi tegakan hutan melalui penggunaan model struktur tegakan. Data diambil dari petak percobaan temporal pada hutan rawa gambut se kunder, di Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya. Model struktur tegakan yang dicoba, adalah fungsi sebaran kepekatan, yaitu famili sebaran: Eksponensial Negatif, Gamma, Lognormal, dan Weibull. Model famili sebaran terbaik dipilih berdasarkan kriteria fungsi ke mungkinan maksimum. Berdasarkan model famili yang terbentuk, dilakukan pendugaan dimensi tegakan per hektarnya, yai tu: kerapatan pohon, luas bidang dasar, dan volume. Efisiensi cara dan hasil pendugaannya, dibandingkan dengan metode yang berlaku sekarang. Hasil penelitian menunjukan, lima satuan contoh seluas 12,8 ha dengan luas masing-masing 2,56 ha berbentuk bujur sangkar, cukup mewakili areal hutan rawa gambut sekunder dalam pembentukan model struktur tegakan. Famili sebaran Lognormal, merupakan model terpilih untuk klasifikasi tebaran data dengan selang kelas diameter pohon yang dibuat. Model tersebut, sesuai untuk famili Dipterocarpaceae dan kelompok jenis komersial, pada pohonpohon berdiameter > 10 cm dengan selang kelas diameter 8,6 cm dan 4,9 cm. Untuk famili Non Dipterocarpaceae dan seluruh jenis, sesuai pada pohon-pohon berdiameter > 40 cm dengan selang kelas diameter 4,9 cm. Efisiensi pendugaan ketiga dimensi tegakan hutannya dengan menggunakan model struktur tegakan, lebih tinggi dibanding cara rata-rata hitung, yaitu: 541 persen untuk kegiatan di. lapangan, 2. 072 persen untuk pascalapangan, dan 1. 752 persen untuk seluruh kegiatannya.
Collections
- MT - Forestry [1421]