Preferensi masyarakat terhadap obat generik di kotamadya Manado
View/ Open
Date
1997Author
Manorekang, John
Anwar, Affendi
L.W. Sondakh
Sarijowan
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu masalah utama yang dihadapi konsumen obat di Indonesia adalah mahalnya harga obat, khususnya obat paten. Karena itu penyediaan obat generik dengan mutu yang terjamin dan harga yang murah merupakan alternatif penting untuk membuat harga obat terjangkau oleh masyarakat luas. Namun demikian fakta menunjukkan bahwa walaupun harga obat generik jauh lebih murah dibandingkan dengan obat paten, tingkat penggunaannya oleh masyarakat masih tergolong rendah. Fakta yang kontroversial inilah yang mendorong dilakukannya penetitian ini, yaitu tentang preferensi masyarakat terhadap obat generik.
Tujuan penetitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek obat dan pengobatan, mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik, peranan para dokter dalam memasyarakatkan obat generik, dan karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap obat generik.
Penelitian ini dilaksanakan di Kotamadya Manado terhadap para pasien yang sedang berobat di tempat praktek dokter dan para konsumen obat yang sedang menunggu pelayanan di apotik. Pengambilan data dilaksanakan dengan metode wawancara terstruktur, yaitu dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data primer yang dikumpulkan dari responden meliputi umur, jenis kelamin, status dalam keluarga, ukuran keluarga, pendapatan, penguasaan informasi tentang obat generik, pendidikan, dan preferensi terhadap obat generik. Selain data primer, juga dikumpulkan data sekunder tentang keadaan umum dan keadaan sosial ekonomi daerah penelitian dengan menelaah.dokumen resmi di beberapa instansi pemerintah yang terkait dan catatan ·· di beberapa apotik di Kotamadya Manado.
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 1995 hingga Oktober 1996 yang metiputi penyusunan usulan penetitian, pengambilan data di lapangan, pengolahan data dan penulisan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode aljabar sederhana dan metode regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (81,2%) konsumen obat di Kotamadya Manado memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang obat generik, jumlah resep dokter yang berisi obat generik yang diterima oleh apotik relatif kecil ( 4,\ % dan 8;t%), dan apotik-apotik menyediakan obat generik secara lengkap dan dalam jumlah yang cukup. Selanjutnya penelitian ini menemukan bahwa preferensi konsumen terhadap obat generik bervariasi. Sebagian besar konsumen menyukai obat generik (72,8%), sedangkan selebihnya netral/cukup menyukai (20,0%) dan tidak menyukai (7,2%) obat generik. Hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi tinier berganda menunjukkan bahwa hanya ada empat variabel bebas yang memberi pengaruh bermakna pada preferensi konsumen terhadap obat generik, yaitu umur, ukuran keluarga, status dalam keluarga, dan penguasaan informasi tentang obat generik. Model regresi tinier berganda yang dibentuk dengan menggunakan empat variabel bebas tersebut ternyata sangat bermakna (sampai ketelitian 99%) dan koefesien determinasinya (R-sq adj) cukup tinggi, yaitu 80,3%. Koefesien detenninasi tersebut menunjukkan bahwa 80,3% keragaman pada preferensi konsumen dapat dijelaskan oleh keempat variabel bebas r,ang dimasukkan ke dalam model regresi.
dst ...
Collections
- MT - Human Ecology [2255]