Analisis Pertumbuhan Sektor-Sektor Perekonomian di Kabupaten Banjarnegara Periode 1996-2007
Abstract
menganalisis bagaimana pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara (Periode 1996-2007), baik itu laju pertumbuhannya maupun dayasaing sektor tersebut terhadap wilayah lainnya. Selain itu akan diidentifikasi profil pertumbuhan PDRB dan pergeseran bersih, sehingga dapat diketahui sektor-sektor tersebut termasuk dalam kelompok petumbuhan progresif (maju) atau kelompok pertumbuhan lambat serta bagaimana regulasi pemerintah dalam mendukung pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kabupaten Banjarnegara. Data yang yang digunakan adalah PDRB Kabupaten Banjarnegara dan PDRB Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah Shift-Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor yang memiliki laju pertumbuhan cepat di Kabupaten Banjarnegara periode 1996-2007 adalah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian. Selama periode 1996-2007, sebagian besar sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara memiliki dayasaing yang kurang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor angkutan dan komunikasi di Kabupaten Banjarnegara pada periode 1996- 2007 termasuk dalam kelompok pertumbuhan progresif (maju). Sebaliknya, sektor pertanian, sektor industri pengolahan serta sektor pedagangan, hotel dan restoran termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang lambat. Regulasi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang diterapkan secara umum bertujuan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara. Relatif rendahnya laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara sangat erat kaitannya dengan struktur ekonomi Kabupaten Banjarnegara yang masih didominasi oleh sektor primer (pertanian). Pertumbuhan sektor pertanian tersebut lebih lambat dibanding sektor sekunder (sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan dan konstruksi serta sektor listrik, gas dan air bersih) dan tersier (sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa), padahal sektor pertanian memiliki proporsi paling besar dalam PDRB Kabupaten Banjarnegara. Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan pada pengembangan sektor yang berbasis sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara yaitu sektor pertanian. Pengembangan sektor pertanian dapat dilakukan dengan peningkatan SDM, menciptakan nilai tambah produk pertanian serta menerapkan konsep pertanian berwawasan lingkungan agar tidak terjadi degradasi lahan yang nantinya berpengaruh pada hasil pertanian. Peningkatan dayasaing sektor-sektor perekonomian dapat dilakukan dengan peningkatan kelancaran aksesibilitas untuk menekan ekonomi biaya tinggi, dukungan kelembagaan, serta kebijakan ekonomi regional yang menciptakan iklim kondusif bagi investasi.