Manajemen Sumberdaya Keluarga Dan Ketahanan Keluarga Peserta Program Pemberdayaan Masyarakat di Pedesaan (Kasus Di Kabupaten Bogor)
View/ Open
Date
2012Author
Herawati, Tin
Sugihen, Basita Ginting
Asngari, Pang S.
Susanto, Ign. Djoko
Puspitawati, Herien
Metadata
Show full item recordAbstract
Program pemberdayaan merupakan salah satu bentuk intervensi yang
dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi
keluarga. Prioritas kegiatan pemberdayaan keluarga dan target pencapaian
utamanya adalah ketahanan keluarga. Untuk mencapai target tersebut, maka
salah satu upaya penting dalam strategi pemberdayaan adalah proses pendidikan,
baik yang bersifat formal maupun nonformal. Dalam pelaksanaannya program
pemberdayaan tidak cukup hanya memberi bantuan materi saja karena hal tersebut
tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara tuntas dan sifatnya sesaat.
Agar keluarga dapat bertahan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari
sehingga tercipta ketahanan keluarga di masa krisis maka sumberdaya keluarga
yang terbatas maupun sumberdaya tambahan dari program pemberdayaan, baik
yang bersifat materi maupun nonmateri harus dikelola dengan baik melalui
manajemen sumberdaya keluarga. Perbedaan kemampuan keluarga dalam
mengelola sumberdaya, tentunya akan menghasilkan variasi keluarga dalam
menjalani hidup di masa krisis, yang selanjutnya melahirkan variasi ketahanan
keluarga pada setiap keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis praktik manajemen
sumberdaya keluarga peserta program pemberdayaan masyarakat di pedesaan, (2)
menganalisis faktor-f~or yang mempengaruhi manajemen sumberdaya keluarga
peserta program pemberdayaan masyarakat di pedesaan, (3)Menganalisis faktor
yang mempengaruhi ketahanan keluarga perserta program pemberdayaan
masyarakat di pedesaan, dan (4) Merumuskan model dan strategi untulc
peningkatan manajemen swnberdaya dan ketahanan keluarga anggota peserta
program pemberdayaan masyarakat di pedesaan. In order to achieve family strength among family members, the family needs to
implement family resource management either material or non material
efficiently. This research was aimed to (1) analyze the family resource
management practices, (2) analyze the factors influenced family resource
management, (3) analyze the factors influenced family strength, and (4) formulate
model and strategy to improve family resource management and family strength.
The research was design as a crossectional study using survey method to collect
data from 300 respondents. The research sites were in Dramaga, Leuwisadeng,
and Pamijahan subdistrict in Bogor District from February to October 2010. The
analysis used descriptive statistic, and inferensial statistic by using Structural
Equation Modeling (SEM) helped by software LISREL 8.70. The results showed
that the highest percentage (40,3%) of the family resource management quality
categorized as moderate level and 35,3 percent of the family categorized as low
level. It was found that social characteristics of the family, gender relation and
family participation toward extension practices directly influenced family
resource management. In general the highest percentage (54,7%) of family
strength categorized as moderate level and found 28,0 percent of the family
categorized as low level. It was found that quality of gender relation, family
resource management, and family demographic characteristics were directly and
positive influenced to family strength. Whereas, the number of family members
was directly negative influenced to family strength: Recommendation to increased
family strength could be reached by improving gender relations, productivity of
spouse, family financial management and time allocation pattern