Pendugaan Konsentrasi Klorofil-a dan Transparansi Perairan Teluk Jakarta dengan Citra Satelit Landsat.
Abstract
Secara umum, terdapat dua parameter yang sering digunakan sebagai indikator penentu kualitas perairan yang diturunkan dari satelit, yakni muatan padatan terlarut dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a). Dua parameter ini merupakan parameter yang aktif secara optis sehingga dapat mewakili kondisi kualitas suatu perairan. Akan tetapi batasan dalam penelitian ini hanya pada konsentrasi klorofil-a yang dihubungkan dengan nilai transparansi perairannya saja. Hubungan antara transparansi perairan dengan konsentrasi klorofil-a ini dapat dinyatakan dalam suatu model hubungan yang diperoleh dengan membandingkan reflektansi citra satelit Landsat dengan data in situ. Adapun penelitian ini bertujuan untuk membuat model penduga nilai transparansi dan konsentrasi klorofil-a perairan secara in situ dengan reflektansi citra satelit Landsat, lalu menerapkan model tersebut untuk memetakan distribusi transparansi serta kandungan klorofil-a pada Teluk Jakarta. Data in situ yang digunakan dalam pengembangan model adalah data sekunder dari P2O - LIPI. Data citra yang digunakan merupakan citra Satelit Landsat pada path 122 dan row 64 dan tipe sensor ETM+, dan sebagian berasal dari P2O - LIPI dan sebagian lagi merupakan hasil download pada situs Landsat USGS. Citra ini diolah dengan program IDRISI ANDES di mana koreksi citra dilakukan dengan modul ATMOSC pada IDRISI ANDES. Kanal yang digunakan dalam pengembangan model adalah kanal biru (kanal-1), hijau (kanal -2), dan merah (kanal -3) saja. Hasil koreksi yang dilakukan menghasilkan nilai reflektansi citra (kombinasi kanal terpilih) yang kemudian dikorelasikan dengan data in situ pada tanggal dan koordinat yang sama dengan akuisisi data citra. Hasil korelasi ini menghasilkan beberapa model klorofil-a dan transparansi perairan yang akan dipilih satu yang terbaik berdasarkan nilai R2 dan RMS error-nya. Model transparansi perairan adalah menggunakan pilihan kanal kromatisiti biru dengan formula y = 415.8x3 - 304.1x2 + 75.97x - 6.204 pada musim kemarau, dan y = -3900.x3 + 3947.x2 - 1336.x + 151.4 pada musim hujan. Model klorofil-a menggunakan kombinasi kanal kromatisiti merah dengan formula yang didapat untuk musim kemarau adalah y = 415.8x3 - 304.1x2 + 75.97x - 6.204. Hasil pengujian model klorofil-a musim hujan menunjukkan bahwa model tidak dapat diandalkan. Transparansi perairan secara umum berkurang dari tahun 2004-2009, dengan pola distribusi mengikuti pola umum yakni rendah pada daerah pesisir terutama muara sungai, dan semakin bertambah ke arah lepas pantai. Konsentrasi klorofil-a rata-rata relatif seragam dan rendah dari tahun ke tahun. Adapun pola distribusi klorofil-a ini secara umum adalah relatif lebih tinggi di pesisir dan muara sungai serta semakin berkurang ke arah lepas pantai.