Analisis genetik pewarisan sifat ketahanan cabai (Capsicum annum L.) terhadap Phytophthora capsici leonian
View/ Open
Date
2007Author
Yunianti, Rahmi
Sastrosumarjo, Sarsidi
Sujiprihati, Sriani
Hidayat, Sri Hendrastuti
Surahman, Memen
Metadata
Show full item recordAbstract
Hawar phytophthora yang disebabkan Phytophthora capsici Leonian
a . la salah satu faktor pembatas dalam produksi cabai di seluruh dunia, te asuk Indonesia. Salah
satu cara terbaik untuk melindungi tanaman cabai dari e·ae ik P. capsici adalah dengan merakit
varietas cabai resisten melalui
p-r ram pemuliaan tanaman. Salah satu hal penting yang diperlukan untuk
m entukan strategi pemuliaan yang efektif adalah informasi tentang tetua donor da k'.endali
genetik pewarisan ketahanan.
Penelitian ini mencakup tiga kegiatan yaitu (1) Ketahanan plasma nutfah c ai (Capsicum spp.)
terhadap P. capsici Leonian dan keragaman genetiknya,
(2) Pewarisan ketahanan cabai (C. annuum L.) terhadap P. capsici Leonian, (3) Pend gaan parameter
genetik ketahanan cabai (C. annuum L.) terhadap P. capsici Leonian menggunakan analisis silang
dialel.
Kegiatan pertama bertujuan mendapatkan tetua untuk studi pewarisan dan mendapatkan karakter yang
baik untuk seleksi ketahanan. Pada percobaan ini telah diskrining 22 genotipe cabai koleksi Bagian
Genetika dan Pemuliaan Tanaman IPB dengan isolat P. capsici TGOl dari Tega!. Respon ketahanan geno
ipe cabai dapat dikelompokkan menjadi tahan (IPB C13 dan IPB C4), agak tahan (IPB C2, IPB C3, IPB
C5, IPB C8, IPB ClO, IPB Cl5, dan IPB C20),
rentan (IPB C7, IPB C9, IPB Cl 7, IPB C19, IPB C21, dan IPB C27), dan sangat rentan (IPB Cl, IPB
Cl4, IPB C18, IPB C28, IPB C48, IPB C64 clan IPB C65).
Peubah yang paling baik digunakan untuk seleksi ketahanan terhadap P. capsici
adalah kejadian penyakit.
Kegiatan kedua dan ketiga bertujuan untuk mempelajari pewarisan ketahanan cabai. Pada
kegiatan kedua digunakan populasi enam generasi basil persilangan IPB CI dengan IPB C4), dengan
peubah ketahanan indeks penyakit dan, anjang nekrosis. Pada kegiatan ketiga digunakan populasi
dialel penub enam genotipe cabai (IPB C2, IPB C4, IPB C8, IPB C9, IPB CIO, dan IPB Cl5), dengan
peubab ketahanan kejadian penyakit.
Berdasarkan basil percobaan diperoleh informasi tidak ada efek maternal. Ketananan dikendalikan
oleh gen inti sederhana. Paling sedikit terdapat satu kelompok gen yang berperan dalam pewarisan
ketahanan, untuk indeks penyakit ketati!anan dikendalikan oleh 2 gen inti dengan interaksi duplikat
resesif epistasis. DeraJat dominansi pada indeks penyakit dan panjang nekrosis dikategorikan
dominan tak sempuma, dan pada kejadian penyakit overdominan. Tetua yang mem11iki daya gabung umum
tertinggi adalab IPB C4. Kombinasi persilangan IPB C4 dan IPB C9 adalab hibrida terbaik untuk
ketahanan terbadap P. capsici. Nilai heritabilitas arti sempit maupun arti luas untuk kedua peubab
tergolong tinggi, sebingga seleksi untuk perakitan cabai unggul tahan P. capsici dapat dilakukan
pada generasi awal. Metode yang disarankan adalab backcross,
pedigree atau pembentukan hibrida.
Collections
- DT - Agriculture [750]