Show simple item record

dc.contributor.advisorMuladno
dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorMaheswari, Rarah R.A.
dc.contributor.authorNasution, Zakiyah
dc.date.accessioned2023-06-14T06:03:18Z
dc.date.available2023-06-14T06:03:18Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119153
dc.description.abstractKualitas susu kambing sangat dipengaruhi oleh kadar protein. Protein susu dibedakan menjadi dua jenis yaitu kasein dan protein whey. Kasein merupakan penyusun terbesar protein susu. Kasein berperan dalam pembuatan produk susu diantaranya keju. Protein merupakan salah satu komponen susu kambing yang dapat mempengaruhi kualitas susu. Kualitas susu merupakan salah satu sifat ekonomis yang penting diperhatikan sekaligus berguna meningkatkan gizi masyarakat. Beberapa gen pengontrol produksi protein susu dari gen kasein adalah αs1-kasein, αs2-kasein, β-kasein dan κ-kasein dan salah satu gen yang mempengaruhi protein whey adalah β-laktoglobulin. Perkembangan teknologi dalam bidang biologi molekuler memungkinkan penggunaan penanda molekuler untuk mengukur status keragaman genetik melalui pemanfaatan gen penciri (marker-assisted selection/ MAS), sehingga seleksi dapat dilakukan dalam jangka waktu yang relatif cepat. Keragaman kualitas susu dan keju dari susu kambing yang berbeda menarik untuk diteliti, khususnya yang berhubungan dengan keberadaan gen pengontrol dari protein susu. Jumlah sampel darah kambing perah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 ekor terdiri atas Peranakan Etawah (PE) 48 ekor, Saanen 51 ekor dan persilangan PE-Saanen 51 ekor, sedangkan jumlah sampel susu yang digunakan berasal dari 75 ekor kambing perah terdiri atas Peranakan Etawah (PE) 23 ekor, Saanen 29 ekor dan persilangan PE-Saanen 23 ekor. Tahapan kegiatan meliputi: (a) identifikasi keragaman molekuler; dengan metode PCR RFLP (Polymerase Chain Reaction –Restriction Fragment Length Polymorphism dan sekuensing DNA (b) analisis kualitas kimia susu segar; terdiri atas analisis kadar protein, lemak, berat jenis dan bahan kering tanpa lemak (c) pembuatan keju (d) analisis karakteristik keju; terdiri atas waktu koagulasi, nilai pH, total asam tertitrasi, rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein (e) uji organoleptik terhadap mutu yogurt; berdasarkan skala hedonik yaitu 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak suka), 4 (suka) dan 5 (sangat suka). Analisis data yang dilakukan berupa frekuensi alel, analisis General Linear Model (GLM) untuk mengetahui perbedaan kualitas susu dan keju antar bangsa kambing dan analisis statistik non parametrik untuk uji organoleptik. Kualitas susu kambing PE, Saanen dan Persilangan PE-Saanen telah memenuhi syarat mutu susu segar berdasarkan SNI 01-3141-1998 dan Thai Agricultural Standard (2008). Susu kambing PE memiliki nilai berat jenis (BJ= 1.033) dan bahan kering tanpa lemak (BKTL=9.577 %) lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan susu kambing Saanen dan Persilangan PE-Saanen. Keju yang berasal dari susu kambing Peranakan Etawah memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan kambing Saanen dan Persilangan PE-Saanen yaitu sebesar 15.84% dengan kadar air yang lebih rendah sebesar 61.84% dan total asam tertitrasi yang lebih tinggi 2.93% laktat, sementara kambing Saanen memiliki kadar protein yang paling rendah sebesar 12.94% dengan kadar air yang lebih tinggi sebesar 71.64% dan total asam tertitrasi yang lebih rendah 2.24% laktat. Kambing Persilangan PE-Saanen memiliki kadar lemak yang lebih tinggi yaitu sebesar 12.67%......dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMilkid
dc.subject.ddcMilk productid
dc.titleKeragaman Kualitas Susu dan Keju dari Susu Kambing Peranakan Etawah (PE), Saanen dan Persilangannyaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgoat milkid
dc.subject.keywordcheeseid
dc.subject.keywordα-s2 casein and β-lactoglobulin geneid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record