Pendugaan Parameter Genetik dan Metode Seleksi Galur-galur Kedelai untuk Toleran Terhadap Intensitas Cahaya Rendah
View/ Open
Date
2010Author
Mustamu, Yohanis Amos
Trikoesoemaningtyas
Arsyad, Darman M
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi kedelai terbesar di
dunia. Produksi kedelai tahun 2007 sebesar 664.44 ribu ton biji kering dan tahun
2006, terjadi penurunan sebesar 83.17 ribu ton. Produksi 2006 sebesar 747.60 ribu
ton biji kering dan terjadi penurunan sebesar 60.74 ribu ton. Penurunan produksi
kedelai disebabkan karena adanya penurunan luas panen. Upaya mengatasi
penurunan luas panen kedelai antara lain dengan menanam kedelai sebagai
tanaman sela dengan tanaman lain seperti yang telah dilakukan di bawah tegakan
karet. Kendala penanaman kedelai sebagai tanaman sela adalah intensitas cahaya
rendah. Untuk itu perlu dikembangkan varietas kedelai toleran intensitas cahaya
rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keragaan
karakter morfologi dan agronomi dari galur-galur hasil pengembangan
Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor i pada keadaan
intensitas cahaya rendah, memperoleh informasi tentang hubungan karakter
morfologi dengan hasil, menduga parameter genetik karakter morfologi dan
agronomi di bawah intensitas cahaya rendah, dan melakukan seleksi berdasarkan
karakter morfologi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan September tahun 2007 di kebun
percobaan Cikabayan IPB. Penelitian meliputi evaluasi 67 Galur F7 kedelai hasil
pemuliaan Research Group on Crop Improvement (RGCI), Departemen
Agronomi dan Hortikultura, IPB pada intensitas cahaya 50 % di bawah paranet
dan 100 % terbuka. Seleksi terhadap galur-galur kedelai menggunakan marka
morfologi yang terkait mekanisme adaptasi tanaman kedelai terhadap intensitas
cahaya rendah.
Analisis data dengan melakukan analisis ragam dengan menggunakan anova
untuk rancangan Augmented Design, Perbandingan keragaan galur pada intensitas
cahaya rendah dan intensitas cahaya penuh dilakukan dengan menggunakan uji t,
pendugaan parameter genetik yaitu dengan partisi ragam (ragam fenotipe, ragam
genetic), koefisien keragaman genetik (KKG) dan Heritabilitas dalam arti luas,
koefisien korelasi dan sidik lintas, Seleksi galur-galur toleran intensitas cahaya
rendah dengan metode seleksi langsung dan tidak langsung. Dalam penelitian ini
akan dibandingkan efektifitas empat metode seleksi, yaitu: (a) Seleksi langsung
pada kondisi intensitas cahaya rendah, (b) Seleksi tidak langsung, yaitu
berdasarkan keragaan tanaman pada kondisi intensitas cahaya penuh, (c) Seleksi
tidak langsung, yaitu berdasarkan indeks kehijauan daun, dan (d) Seleksi tidak
langsung menggunakan indeks toleran. Intensitas seleksi yang digunakan untuk
keempat metode seleksi adalah sebesar 13%, yaitu dipilih sembilan galur dari 67
galur yang digunakan....dst
Collections
- MT - Agriculture [3778]