Potensi Cendawan Entomopatogen Untuk Mengendalikan Kutudaun Coklat Toxoptera citricidus Kirk (Hemiptera: Aphididae) Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis)
View/ Open
Date
2010Author
Yunimar
Santoso, Teguh
Kusumah, R. Yayi Munara
Anwar, Ruly
Metadata
Show full item recordAbstract
Kutudaun coklat merupakan salah satu hama penting pada tanaman jeruk. Selain sebagai hama, T. citricidus ini juga berperan sebagai vektor penyakit tristeza. Kutudaun coklat ini mempunyai kemampuan 25 kali lebih efektif dibandingkan vektor lain dalam menularkan penyakit tristeza. Pengendalian T. citricidus pada tanaman jeruk perlu dilakukan secara cermat agar terhindar dari reinfeksi penyakit tristeza. Pengendalian T. citricidus biasanya dilakukan dengan menggunakan insektisida. Namun pengendalian menggunakan pestisida mempunyai banyak kelemahan dan efek samping, antara lain biaya yang besar, dapat menimbulkan resistensi serangga terhadap insektisida yang digunakan, resurjensi, eksplosi hama sekunder dan pencemaran lingkungan. Beberapa daerah pertanaman jeruk di Jawa dan Bali, T. citricidus telah mengalami resistensi terhadap beberapa jenis insektisida. Di samping itu adanya ketentuan yang ditetapkan oleh sanitari dan fitosanatari (SPS) yang menyaratkan batas residu pestisida tidak melebihi batas maksimum residu (BMR). Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain untuk mengendalikan kutudaun coklat ini. Pengendalian hayati T. citricidus dengan menggunakan beberapa cendawan entomopatogen merupakan salah satu alternatif untuk pengendalian kutudaun coklat yang ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui patogenisitas cendawan B. bassiana, M. anisopliae dan L. lecanii terhadap mortalitas imago kutudaun coklat, 2) mengetahui pengaruh cendawan entomopatogen terhadap jumlah keturunan yang dihasilkan dan lama hidup imago T. citricidus, 3) mengetahui patogenisitas B. bassiana pada berbagai umur nimfa T. citricidus, 4) mengetahui kutudaun yang terkolonisasi.
Uji patogenisitas dan pengaruh cendawan entomopatogen terhadap jumlah keturunan dan lama hidup T. citricidus dilakukan dengan cara disemprot dengan suspensi konidia, masing-masing dengan kerapatan 0, 105, 106, 107 dan 108 konidia/ml, setiap perlakuan diulang 5 kali. Sporulasi pada tubuh kutudaun coklat dihitung dari T. citricidus yang telah mati pada uji patogenisitas. Uji patogenisitas B. bassiana terhadap berbagai umur nimfa T. citricidus dilakukan dengan cara yang sama dengan pengujian sebelumnya. Kerapatan konidia yang digunakan 108 konidia/ml. Data mortalitas imago dan nimfa T. citricidus pada uji patogenisitas, jumlah keturunan dan lama hidup serta sporulasi dianalisis berdasarkan Rancangan Acak Lengkap dan diuji lanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test pada taraf 5%....dst
Collections
- MT - Agriculture [3781]