Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penguatan Kelembagaan Desa Hutan di Kawasan Gunung Wayangwindu Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung
View/ Open
Date
2010Author
Indrawati, Yunita
Sitorus, MT. Felix
Rusli, Said
Metadata
Show full item recordAbstract
Kerusakan hutan yang terjadi dalam kurun waktu 10 tahun ini, menunjukkan
angka yang sangat memprihatinkan. Penurunan luas hutan terjadi di seluruh
Indonesia. Untuk kawasan Jawa Barat, penurunan luas kawasan hutan terjadi sejak
tahun 1982. Besarnya areal lahan kritis di DAS Citarum hulu sebesar 15.000 ha, dan
sebagian besar kawasan hutan yang masih ada mengalami perubahan fungsi
penggunaan lahan.
Salah satu daerah di Kabupaten Bandung yang mengalami perubahan
penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian adalah kawasan Gunung Wayangwindu.
Luas zona inti kawasan Gunung Wayang windu sebesar 365 hektar dan
kawasan tersebut masuk dalam pengelolaan KPH Bandung Selatan Perhutani unit III
Jawa Barat dan Banten. Secara administrasi pemerintahan, kawasan Gunung Wayang
windu melintasi wilayah Kecamatan Kertasari tepatnya di Desa Cibeureum, Desa
Tarumajaya dan Desa Cikembang. Saat ini, sekitar 40 % atau 120 hektar dari 265,9
hektar hutan lindung yang berada di kawasan hulu Sungai Citarum, di kaki Gunung
Wayang-windu, mengalami kerusakan karena berubah menjadi perkebunan kol,
kentang dan wortel. Selain menanam sayuran mereka juga melakukan penebangan
pohon kayu untuk kayu bakar atau di jual.
Dampak dari penggundulan hutan dan perubahan fungsi lahan kawasan hutan
tampak pada jumlah bencana alam yang terjadi seperti erosi, tanah longsor serta banjir
bandang. Kondisi ini dimungkinkan karena hutan mengalami kerusakan sehingga tidak
lagi memiliki manfaat lingkungan, tidak saja bagi masyarakat di sekitar hutan, tetapi
juga manfaat menyebar (off site effects) misalkan mengatur pengendalian air terhadap
daerah aliran sungai dan pengendalian supply air untuk irigasi, pertanian serta
kebutuhan masyarakat lainnya.
Kondisi hutan tidak terlepas dari keberadaan ekosistem yang ada di dalam dan
sekitar hutan termasuk masyarakat tepian hutan yang memiliki akses paling dekat
dengan sumber daya hutan. Sehingga, permasalahan hutan menyangkut pula
permasalahan pertanian, dimana berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terjadi
perubahan fungsi lahan hutan menjadi kawasan pertanian yang kurang mengindahkan
fungsi konservasi....dst
Collections
- MT - Agriculture [3778]