Pertumbuhan Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) dan Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl.) di Lahan Agroforestry Kopi (Coffea robusta)
View/ Open
Date
2010Author
Surnayanti
Mansur, Irdika
Wijayanto, Nurheni
Metadata
Show full item recordAbstract
Agroforestry adalah sistem penggunaan lahan terpadu, yang memiliki
fungsi sosial, ekonomi dan ekologi. Lahan agroforestry yang pada awalnya
tanaman pertanian, pemilihan jenis tanaman sering kali menjadi kendala para
petani penggarap lahan. Pohon jabon dan kayu afrika merupakan jenis kayu yang
dapat diterapkan pada lahan agroforestry kopi karena merupakan jenis yang cepat
tumbuh (fast growing), agar tanaman jabon dan kayu afrika dapat tumbuh lebih
cepat melampaui tanaman kopi maka perlu dilakukan pemupukan. Pupuk
bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara dalam tanah sehingga
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan
untuk, mengkaji pertumbuhan awal tanaman jabon dan kayu afrika di antara
tanaman kopi robusta, menguji respon pertumbuhan tanaman jabon dan kayu
afrika terhadap pemupukan dan mendapatkan informasi biaya produksi kopi
robusta, tanaman jabon dan kayu afrika dari aspek ekonomi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahapan yaitu yang pertama,
produksi bibit jabon dan kayu afrika di rumah kaca dan melakukan penanaman
jabon dan kayu afrika di kebun kopi robusta. Penelitian tahap pertama dilakukan
di Laboratorium Silvikultur dan Rumah kaca Fakultas Kahutanan IPB, sedangkan
untuk tahap kedua yaitu penanaman di lapangan dilakukan di kebun kopi robusta
milik warga Desa Luas, Kecamatan Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat,
Provinsi Lampung dengan menggunakan pola agroforestry. Perlakuan yang
diberikan adalah dengan pemberian pupuk pada tanaman jabon dan kayu afrika.
Pupuk yang digunakan adalah NPK 125 g, kulit kopi robusta 200 g + NPK 125 g
dan kulit kopi robusta 200 g. Setiap jenis tanaman terdiri dari 4 perlakuan, 3
ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 unit tanaman. sehingga setiap percobaan
terdapat 48 unit tanaman sehingga untuk dua jenis tanaman sebanyak 96 unit
tanaman.
Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa produksi bibit jabon
dengan mengunakan media pasir memberian hasil yang terbaik yaitu 0.40% dan
laju kecambah 18 hari. Produksi bibit kayu afrika mengunakan media pasir dan
memiliki daya kecambah 70%, laju perkecambahan 30 hari dan jumlah berat per
kg 948 biji.
Hasil penanaman di lapangan menunjukkan bahwa pemberian pupuk tidak
berpengaruh terhadap persen hidup tanaman jabon dan kayu afrika, sedangkan
pemberian pupuk berpengaruh terhadap tinggi dan diameter tanaman jabon dan
kayu afrika. Berdasarkan uji lanjut Duncan terhadap pertambahan tinggi tanaman
jabon dan kayu afrika terbaik ditunjukkan pada tanaman yang diberi perlakuan
pupuk NPK 125 gr + kulit kopi 200 g yaitu 44.04 cm atau mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kontrol sebesar 28.51%....dst
Collections
- MT - Forestry [1421]