Studi Biologi Reproduksi Ikan Senggiringan (Puntius johorensis) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi, Sumatera Selatan
Abstract
Ikan senggiringan (Puntius johorensis) merupakan salah satu sumberdaya perikanan air tawar yang terdapat di Sungai Musi, Sumatera Selatan. Pola pemanfaatan yang bersifat eksploratif dikhawatirkan akan mempengaruhi jumlah populasi ikan tersebut di Sungai Musi. Untuk mencegah punahnya spesies ikan yang masih ada di sungai tersebut dibutuhkan suatu upaya pengelolaan yang baik dan terpadu dengan memperhatikan aspek penangkapan, habitat, dan budidaya agar potensinya dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Untuk mendukung kegiatan pengelolaan ikan senggiringan di Sungai Musi, Sumatera Selatan diperlukan informasi diantaranya aspek-aspek biologi dan ekologi. Salah satu aspek biologi yang perlu dikaji adalah biologi reproduksi ikan senggiringan. Pengambilan ikan contoh dilakukan pada bulan Juli 2006, di Sungai Musi dengan menggunakan alat tangkap gillnet (jaring insang). Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Ekobiologi Perairan dan Laboratorium Biomikro, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis data meliputi hubungan panjang berat, rasio kelamin, faktor kondisi, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, pola pemijahan dan fekunditas. Jumlah ikan senggiringan (P. johorensis) yang diamati selama penelitian adalah sebanyak 170 ekor, terdiri dari 50 ekor (29,41 %) ikan jantan dan 120 ekor (70,59 %) ikan betina dengan panjang total berkisar antara 41-120 mm. Hubungan panjang berat ikan senggiringan (P. johorensis) jantan dan betina adalah W = 0.0001L2.4841 dan W = 0.0001L2.4465. Maka pola pertumbuhannya adalah allometrik negatif. Nisbah kelamin secara keseluruhan selama penelitian berada dalam kondisi tidak seimbang (berbeda nyata). Nilai faktor kondisi rata-rata ikan senggiringan jantan setiap kelas ukuran berkisar antara 0,9361-1,2773, dan ikan senggiringan betina berkisar antara 1,1693-1,5168. Ikan senggiringan jantan dan betina pertama kali matang gonad pada selang ukuran panjang 71-80 mm. Diduga ikan senggiringan dapat memijah sepanjang tahun. Kisaran nilai IKG ikan betina lebih besar (0,72-7,36 %) daripada ikan jantan (0,89-5,17 %). Fekunditas ikan senggiringan berkisar antara 100-2.275 butir. Sebaran diameter telur ikan senggiringan membentuk satu puncak pada TKG III dan IV, dapat diduga bahwa pola pemijahannya adalah bersifat total spawner.