Pengelolaan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) Di Kepulauan Anambas (Studi Kasus di Kecamatan Siantan Tengah)
View/ Open
Date
2015Author
Nur, Jurianto M
Kamal, Moh Mukhlis
Yonvitner
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memetakan habitat perairan dangkal tempat larva ikan Napoleon di Siantan Tengah Kepulauan Anambas, (2) Menduga potensi dan pemanfaatan larva ikan Napoleon di Siantan Tengah Kepulauan Anambas (3) Menganalisis usaha budidaya ikan Napoleon di Anambas.(4) Menganalisis keberlanjutan kegiatan penangkapan dan budidaya ikan Napoleon dan (5) Menentukan Strategi pengelolaan Ikan Napoleon di Siantan Tengah.
Hasil analisis pemetaan perairan dangkal di Siantan Tengah diperoleh luas habitat perairan dangkal yang dipetakan adalah 113.72 hektar. Kelas pasir mendominasi sebaran habitat yaitu sebesar 43.8% (49.77 hektar), diikuti oleh kelas makroalga sebesar 20.6% (23.39 hektar), kelas abiotik sebesar 17.6% (19.96 hektar), karang hidup sebesar 14.9% (16.94 hektar) dan lamun sebesar 3.2% (3.66 hektar), kecamatan ini merupakan pusat lokasi budidaya ikan Napoleon dan tempat pencarian larva atau benih di Kepulauan Anambas.
Berdasarkan perhitungan dan pendugaan populasi potensi larva ikan Napoleon di Siantan Tengah terdapat 3 157 650 ekor dalam satu musim penangkapan dimana hasil tangkapan sebesar 30 ekor per 100 m2. Berdasarkan data perdagangan dan budidaya ikan Napoleon, pemanfaatan ikan ini hanya 10% dari potensi biomassa yang ada di Siantan Tengah 315.765 ekor dengan tingkat kematian 95% maka diperoleh benih sebesar 15 788.25 ekor. Hasil tangkapan juwana Napoleon dengan ukuran >0.5 Inci diperoleh rerata hasil tangkapan sebesar 28 perorang dalam 2 minggu musim penangkapan. Sehigga potensi juwana Napoleon yang tertangkap dalam satu musim adalah 9 628.95 ekor, dengan kepadatan 3 ekor per Ha, dengan luas daerah sargasum sebesar 23.39 Ha.
Usaha Perikanan dan Budidaya ikan Napoleon di Siantan Tengah dikelompokan menjadi 3 kategori: (1) Pemeliharaan larva hingga berumur 1 Tahun, (2) Pemeliharaan Sementara 2-3 Tahun dan (3) Pemeliharaan Hingga Panen. Dari Analisis usaha budidaya Napoleon diperoleh keuntungan dimana nilai Net Benefit Cost Ratio (B/C) 1.41–1.47 dan PPC 0.17-0.39 yang berarti bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memberikan keuntungan bagi nelayan budidaya ikan Napoleon.
Pemanfaatan dan pengelolaan ikan Napoleon di Anambas dapat dilakukan dengan menerapkan kebijakan penanganan pasca tangkap untuk memperkecil nilai mortalitas larva ikan Napoleon, melatih dan meningkatkan pengetahuan nelayan budidaya secara intensip dan menjadikan kegiatan budidaya sebagai mata pencaharian nelayan, karena dari analisis RAPFISH keberlanjutan ikan Napoleon di Siantan Tengah masih dikategorikan berlanjut dengan nilai indek keberlanjutan 70.93
Collections
- MT - Fisheries [2941]