Dampak Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Kedelai
View/ Open
Date
2015Author
Ibanah, Indah
Adhi, Andriyono Kilat
Rachmina, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang berasal dari kacangkacangan.
Kedelai banyak digunakan sebagai bahan indutri pangan dan non
pangan, dimana produksi kedelai tertinggi secara nasional berada di Jawa Timur.
Namun, produktivitas kedelai di Jawa Timur lebih rendah dibanding Jawa Tengah
yang memiliki luas lahan lebih sempit. Kondisi ini menunjukkan adanya
kesenjangan antara produktivitas yang seharusnya dengan produktivitas yang
dihasilkan. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan input dan faktor internal
petani dalam kegiatan usahatani di Jawa Timur kurang efisien. Upaya pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri selain melaksanakan kebijakan
impor, juga melaksanakan salah satu program untuk meningkatkan produktivitas
dan sumberdaya petani yang lebih terampil, yaitu melalui program Sekolah
Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT).
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
produksi kedelai, menganalisis dan menentukan tingkat efisiensi teknis usahatani
kedelai petani SLPTT dan non SLPTT, serta menganalisis faktor sosial-ekonomi
determinan yang memengaruhi peningkatan efisiensi teknis usahatani kedelai.
Penelitian ini menggunakan data cross section input dan output usahatani kedelai
kuning pada Maret-Mei 2014 melalui wawancara mendalam secara langsung
dengan analisis stochastic frontier.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi produksi
kedelai secara nyata yaitu, luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk kimia, dan
jumlah pestisida cair. Usahatani kedelai petani SLPTT dan non SLPTT telah
efisien secara teknis dengan nilai sebesar 79 persen, dimana nilai masing-masing
83 persen dan 75 persen. Faktor sosial-ekonomi determinan yang memengaruhi
peningkatan efisiensi teknis usahatani kedelai secara nyata yaitu, usia, teknik
tanam, penggunaan VUB, pengendalian mekanis, serta jumlah mengikuti
penyuluhan dan atau SLPTT kedelai 2013.
Usahatani kedelai SLPTT dan non SLPTT telah efisien secara teknis,
dimana dampak efisiensi teknis usahatani kedelai SLPTT memiliki nilai efisiensi
teknis lebih tinggi dibanding non SLPTT. Oleh sebab itu, perlu adanya program
SLPTT yang sesuai dengan rancangan. Selain itu, perlunya monitoring ketat dari
dinas pertanian daerah dalam mengawasi petugas penyaluran input khususnya
benih dengan adanya sanksi tegas bagi petugas, sehingga penyaluran input tidak
terlambat. Dengan demikian, maka akan terjadi keterjaminan ketersediaan input
dalam upaya peningkatan produksi dan produkivitas kedelai.
Collections
- MT - Economic and Management [2879]