Optimasi Produksi dan Kontrak Usahatani Sayuran Organik
View/ Open
Date
2015Author
Djafri, Muh Saiful
Harianto
Syaukat, Yusman
Metadata
Show full item recordAbstract
Potensi pertanian organik tergolong besar karena memberikan keuntungan
tinggi secara ekonomi bagi petani dan layak untuk diusahakan. Penelitian
dilakukan sebagai gambaran untuk mengubah paradigma petani menuju organik
melalui pendekatan penelitian terhadap aspek pendapatan pertanian organik
melalui analisis produksinya. Penelitian ini mengarah pada studi kasus suatu
perusahaan pertanian organik yang melakukan produksi sendiri dan menerapkan
kontrak produksi melalui plasma dan mitra. Perusahaan seringkali dihadapkan
pada keterbatasan sumberdaya (input), keuntungan maksimum akan selalu
menjadi prioritas ingin dicapai perusahaan untuk tujuan jangka pendeknya. Oleh
karena itu penelitian dilakukan atas dasar kebutuhan perusahaan pertanian akan
suatu analisis mengenai kebijakan produksinya sendiri dan terhadap pola kontrak
yang diterapkan. Analisis produksi ini diwujudkan dalam bentuk optimalisasi
produksi bertujuan melihat tingkat produksi optimal seharusnya dicapai oleh
perusahaan organik dan tiap-tiap pola kontrak yang diterapkan Yayasan Bina
Sarana Bakti sehingga mempengaruhi keuntungan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis tingkat optimasi produksi
sayuran organik Yayasan Bina Sarana Bakti (YBSB) dan penggunaan sumberdaya
produksi optimalnya, (2) Menganalisis tingkat optimasi produksi Yayasan Bina
Sarana Bakti terhadap kontrak produksi plasma dan mitra, (3) Menganalisis
pengaruh perubahan pasokan produksi kontrak plasma dan mitra terhadap kondisi
produksi optimal Yayasan Bina Sarana Bakti, (4) Menganalisis pengaruh
perubahan ketersediaan sumberdaya dan tingkat keuntungan terhadap kondisi
produksi optimal Yayasan Bina Sarana Bakti. Penelitian dilakukan pada
perusahaan organik Yayasan Bina Sarana Bakti terletak di Jalan Gandamanah,
Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret-Mei 2015. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengolahan secara kualitatif dilakukan secara deskriptif, meliputi gambaran dan
kondisi perusahaan serta penerapan pola kontrak perusahaan. Pengolahan data
secara kuantitatif dilakukan dengan mencari tingkat produksi optimal untuk
memperoleh keuntungan maksimal perusahaan. Data diolah dengan software
LINDO (Linear Ineraktive Discrete Optimizer) yang merupakan salah satu
program komputer untuk aplikasi linear programming.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan Bina Sarana Bakti sebagai
perusahaan agribisnis di bidang produksi sayur organik ternyata belum
berproduksi secara optimal. Kondisi optimal perusahan ternyata menunjukkan
terjadinya perubahan pada produksi, sumberdaya dan keuntungan yang diperoleh.
Pada kondisi optimal terdapat 22 crop sayur organik yang diproduksi dan 13 crop
yang tidak diproduksi. Sumberdaya yang digunakan belum optimal, terdapat
surplus pada sumberdaya lahan yaitu sebesar 1 125 m2 sehingga kondisi lahan
optimalnya sebesar 10 064 m2 sedangkan sumberdaya tenaga kerja dan modal
sudah digunakan optimal. Keuntungan pada kondisi optimal untuk produksi
perusahaan sendiri masih bisa ditingkatkan sebesar 57.86 persen. Sedangkan pada
post optimalitas dengan adanya kontrak produksi dengan plasma dan mitra hasil
menunjukkan keuntungan optimal mitra lebih besar dibanding keuntungan plasma.
Sedangkan untuk penerapan kedua kontrak keuntungan masih bisa dicapai sebesar
43.15 persen terhadap kondisi aktual dengan 28 crop sayur dan 9 185 m2
penggunaan lahan optimal, pengaruh perubahan-perubahan lain seperti harga
input dan output serta perubahan pasokan plasma dan mitra terhadap perusahaan
juga menjadi kondisi yang diperhitungkan untuk melihat keadaan optimal apabila
perusahaan mengalami perubahan harga output, input dan jumlah pasokan kontrak
tersebut.
Implikasi kebijakan penelitian ini adalah bahwa keadaan aktual yang
masih jauh dari kondisi optimal produksi sayuran organik perusahaan membuat
instansi terkait perlu memperhatikan keadaan sumberdaya yang belum digunakan
secara optimal baik pada produksi sendiri maupun apabila menerapkan kontrak,
sumberdaya yang perlu dikurangi terutama lahan dan sumberdaya yang perlu
ditingkatkan terutama adalah jumlah tenaga kerja dan selanjutnya modal dari
adanya keterbatasan demand produk organik.
Collections
- MT - Economic and Management [2880]