Analisis Posisi Karet Alam Indonesia di Pasar Karet Alam China
View/ Open
Date
2014Author
Syaffendi, Muhammad Ridho
Rifin, Amzul
Jahroh, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia yang merupakan negara pengekspor karet alam ketiga terbesar ke pasar China masih memiliki peluang untuk meningkatkan volume ekspor karet alamnya. Semakin ketatnya persaingan dalam perdagangan karet alam di pasar internasional dapat mempengaruhi arus perdagangan antara Indonesia dengan negara China, selain itu permintaan pasar karet domestik Indonesia masih sangat rendah, serta pertumbuhan yang lambat dari perkembangan penggunaan bahan baku karet domestik menjadi hambatan didalam pertumbuhan produksi karet alam, padahal komoditi ini masih sangat menguntungkan.
Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk melihat dan mengidentifikasi dampak dari penerapan perdagangan bebas terhadap negara-negara produsen karet umumnya dan negara Indonesia khususnya. Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain untuk (1) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor karet alam China dari ASEAN dan (2) menentukan posisi/daya saing karet alam Indonesia terhadap pasar impor karet alam China.
Berdasarkan dari hasil analisis, permintaan impor karet alam negara China dari kawasan ASEAN dipengaruhi oleh beberapa variabel yakni harga karet alam, harga karet sintetik, pendapatan per kapita, nilai tukar mata uang, dan variabel dummy. Didapat bahwa variabel yang berpengaruh nyata antara lain adalah variabel harga karet sintetik, pendapatan per kapita, nilai tukar mata uang dan variabel ACFTA (dummy) dengan taraf nyata sebesar 5 persen. Untuk variabel harga karet alam tidak berpengaruh nyata pada taraf 5 persen.
Karet alam Indonesia dengan negara Thailand memiliki hubungan substitusi, ini mengindikasikan Indonesia tidak dapat bersaing dari segi harga, sehingga untuk bisa bersaing dengan karet alam Thailand dalam memperebutkan pasar negara China, Indonesia harus menekankan kepada kualitas produk bahan bakunya. Sedangkan untuk negara Malaysia, hubungan karet alam Indonesia bersifat komplementer artinya saling melengkapi, hal ini diduga karena Malaysia juga melakukan impor karet alam dari Indonesia untuk memenuhi permintaan karet alam negara China.
Dalam upaya untuk mencapai cita-cita menjadi produsen karet utama di dunia, karet alam Indonesia harus dapat lebih bersaing dengan karet alam negara Thailand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan yang terjadi antara Indonesia dengan negara Thailand tidak dapat dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan harga, melainkan dengan cara meningkatkan produktivitas dari produksi karet alamnya dan juga meningkatkan kualitas dari hasil produk karet alamnya
Collections
- MT - Economic and Management [2970]