Analisis Residu Antibiotik pada Daging dan Hati Itik di Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2015Author
Melany E. P., Dameria
Latif, Hadri
Lukman, Denny Widaya
Metadata
Show full item recordAbstract
Itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Kualitas dan keamanan daging itik yang dikonsumsi perlu diperhatikan dari bahaya adanya residu antibiotik yang terkandung di dalam daging. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi residu antibiotik yang terkandung pada daging dan hati itik. Sebanyak 52 sampel daging dada, daging paha dan hati itik yang diperoleh dari 7 kelompok ternak itik di 5 kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Ciomas, Gunung Sindur, Klapanunggal, Jasinga dan Jonggol. Sampel yang diambil dari setiap kecamatan berdasarkan proporsi jumlah kelompok ternak itik di setiap kecamatan di Kabupaten Bogor. Hasil pengujian residu antibiotik dengan metode bioassay pada masing-masing sampel daging dan hati itik yang diambil dari peternakan itik di Kabupa-ten Bogor menunjukkan adanya residu antibiotik pada daging dada (7.69%), daging paha (9.61%) dan hati (32.69%). Residu antibiotik golongan makrolida dideteksi pada sampel daging dada, paha, dan hati. Pada sampel daging dada dideteksi residu antibiotik golongan tetrasiklin, sedangkan golongan aminoglikosida dideteksi pada sampel hati. Sampel yang menunjukkan hasil positif pada metode bioassay dikonfirmasi dengan metode high performance liquid chromatography (HPLC). Pada sampel daging dada dan paha yang positif antibiotika dideteksi adanya residu antibiotik jenis tilosin dari golongan makrolida dengan kadar 0.07–0.360 mg/kg. Antibiotika jenis tetrasiklin dari golongan tetrasiklin dideteksi pada sampel daging paha dengan kadar 0.201–0.321 mg/kg.
Collections
- MT - Veterinary Science [914]