Identifikasi Kebakaran Lahan Gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan MenggunakanJaringan Syaraf Tiruan
Date
2023-05-31Author
Musnamar, Rilo Ruseffi
Murdiyarso, Prof.Dr.Ir. Daniel
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran lahan gambut lebih berbahaya dibandingkan dengan kebakaran pada lahan kering. Tidak hanya kebakaran vegetasi di permukaan, lapisan gambut juga ikut terbakar dan bertahan dalam waktu yang lama sehingga menghasilkan asap tebal kehitaman. Kebakaran lahan gambut lebih sulit diatasi karena api yang terdapat di dalam lahan gambut (ground fire) sulit untuk diketahui letak sebaranya, bisa menjalar ke lokasi sekitar yang cukup jauh tanpa terlihat di permukaan atau ke tempat yang lebih dalam. Pemanfaatan teknologi remote sensing dapat memudahkan untuk mengetahui kondisi pada kebakaran lahan gambut. Citra satelit yang dihasilkan dari teknologi remote sensing dapat dimanfaatkan melalui proses klasifikasi kelas. Sistem jaringan syaraf tiruan dengan propargasi balik diterapkan dalam penilitan ini untuk mengetahui karakteristik citra satelit lahan gambut, sebelum terbakar, terbakar, dan setelah terbakar dengan kombinasi band yang digunakan. Lahan gambut terbakar memiliki karakteristik nilai digital yang tinggi dengan nilai band 7 dalam rentang 150-200, band 4 dalam rentang 120-170, dan band 2 dalam rentang 200-255 sementara lahan gambut sebelum terbakar memiliki karakteristik nilai digital yang rendah dengan nilai band 7 dalam rentang 15-30, band 4 dalam rentang 35-65, dan band 2 dalam rentang 50-60 dan lahan gambut setelah terbakar memiliki karakteristik nilai digital di antara lahan gambut terbakar dan sebelum terbakar dengan nilai band 7 dalam rentang 30-90, band 4 dalam rentang 30-140, dan band 2 dalam rentang 60-235.. Model diimplementasikan dengan perangkat lunak R. Hasil penilitian menunjukan bahwa model klasifikasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi lahan gambut terbakar dengan rata-rata akurasi sebesar 91.24% dan rata-rata presisi sebesar 92.97%.