| dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan luas lantai terhadap performans ternak babi yang sedang bertumbuh. Ternak babi yang dipakai terdiri dari 160 ekor babi persilangan, jantan kebiri dan betina sama banyak, berumur rata-rata 4 bulan, dengan berat badan awal antara 19 - 20 kg per ekor. Percobaan dilakukan di kandang setengah terbuka di Kapuk, Jakarta. Tiap kandang diisi oleh 10 ekor babi yang berjenis kelamin sama. Pola percobaan yang dipakai yaitu faktorial acak lengkap dengan dua ulangan. Ada 2 faktor yang diteliti, terdiri dari faktor pertama ialah perlakuan kandang 2 2 2 dengan 4 tingkat (0.42 m²/ekor, 0.54 m²/ekor, 0,66 m²/skor dan 0.782/kor) dan faktor kedua ialah jenis kelamin jantan kebiri dan betina. Makanan yang diberikan untuk seluruh ternak sasa, baik kuantitas maupun kualitas dan percobaan berlangsung selama 8 minggu. Pertambahan berat badan bertambah baik pada luas lantai 0.662/ekor kemudian disusul dengan luas lantai 0.54 2/ekor 2 dan 0.78 m²/skor, pertambahan berat badan yang terburuk yaitu pada luas 0.42 m²/ekor. Konsumsi makanan dari 4 macam luas lantai ternyata menurut uji dari Duncan, luas lantai 0.66 m²/ekor berbeda nyata dengan 2 luas lantai 0.42 m²/ekor dan 0.54 2/ekor. Luas 0.78 m²/ekor, 2 2 0.58 m²/ekor dan 0.42 m²/ekor tidak berbeda nyata. 2 2 Luas 0.66 m²/ekor tidak berbeda nyata dengan luas 0.78 m²/ekor. Menurut 2 rank jumlah konsumsi dari yang terkecil sampai terbesar yaitu mulai dari luas 0.66 m²/ekor, 0.78 m²/ekor, 0.54 ²ekor lalu 2 0.42 m²/ekor. Konversi makanan (feed/gain) yang baik yaitu pada luas 0.662/ekor, 0.54 m²/ekor, 0.78 m²/ekor dan yang terburuk 2 yaitu 0.42 m²/ekor. Pengaruh lingkungan tidak berbeda nyata dari keempat macam luas lantai. Suhu rektal dan suhu kulit ternak babi pun tidak berbeda dari seluruh macam luas lantai. Pengaruh jenis kelamin tidak ada baik terhadap pertambahan berat badan, jumlah konsumsi makanan, suhu rektal, suhu kulit dan keadaan lingkungan dalam keempat macam luas lantai tersebut. | id |
