Dinamika Politik Pemberdayaan dalam Corporate Social Responsibility (CSR): Studi Kasus Program CSR PT. Holcim Indonesia Pabrik Narogong di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2012Author
Siwi, Mahmudi
Sumarti, Titik
Nasdian, Fredian Tonny
Metadata
Show full item recordAbstract
Dinamika Pemberdayaan Politik dalam Corporate Social Responsibility (CSR) ditentukan oleh kontestasi pengetahuan dan kekuasaan dalam pengelolaan program CSR. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis bentuk kekuatan pengetahuan di tingkat negara, perusahaan dan masyarakat terkait pengelolaan program CSR, (2) menganalisis konflik politik (kepentingan dan kekuasaan) yang terjadi di tiga lembaga sosial tersebut. ruang tentang pengelolaan program CSR, dan (3) menganalisis dinamika politik pemberdayaan terkait pengelolaan program CSR dalam rangka mencapai partisipasi dan keberdayaan masyarakat. Penelitian telah dilakukan di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk pengetahuan dalam konstruksi kekuatan terkait pengelolaan program CSR. Pertama, bentuk kekuatan pengetahuan yang terjadi dalam hubungan masyarakat lokal dan pemerintah, mendefinisikan CSR sebagai program bantuan. Kedua, bentuk kekuatan pengetahuan yang terjadi dalam hubungan masyarakat dan perusahaan menggambarkan bahwa program CSR sebagai bantuan dan kewajiban perusahaan. Ketiga, bentuk kekuatan pengetahuan pada hubungan antara pemerintah dan korporasi menggambarkan bahwa program CSR sebagai kewajiban korporasi. Konstruksi kekuatan pengetahuan menjadi predisposisi terjadinya kontestasi kepentingan yang berdampak pada semakin marjinalnya masyarakat lokal yang miskin. CSR sebagai strategi bisnis berasal dari etika kapitalisme. Oleh karena itu, pengetahuan yang dikonstruksikan lebih memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di tingkat atas (elite lokal, pemerintah dan korporasi). Akibatnya, program CSR menjadi bias kepentingan elit desa, sedangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat belum tercapai.
Collections
- MT - Human Ecology [2255]