Analisis Pembangunan Wilayah Provinsi Maluku Utara
View/ Open
Date
2012Author
Mala, Said
Putri, Eka Intan Kumala
Hadi, Setia
Metadata
Show full item recordAbstract
Provinsi Maluku Utara merupakan daerah pemekaran baru yang dibentuk pada 12 Oktober 1999 hasil pemekaran dari Provinsi Maluku. Provinsi Maluku Utara kaya akan sumber daya alam (hasil tambang, hasil hutan, hasil laut, perkebunan) dan memiliki penduduk yang dinamis dengan laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya domestik yang beraneka ragam tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan bagi struktur perekonomian antar wilayah baik secara domestik di masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara, regional di tingkat provinsi maupun nasional.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan struktur ekonomi; menganalisis tingkat perkembangan pembangunan daerah, dan menyusun rekomendasi alternatif kebijakan sebagai strategi utama untuk pembangunan daerah di Provinsi Maluku Utara. Beberapa alat analisis yang digunakan, diantaranya Shift Share Analisis, Tipologi Klassen, Indeks Williamson, Indeks Gini, analisis Skalogram, dan analisis SWOT dengan pembobotan. Data yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, adalah data sekunder yang berkaitan dengan Potensi Wilayah (Provinsi dan Kabupaten), data PDRB tahun 2000-2010, dan data sekunder lainnya yang terkait, serta data primer. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber seperti BPS, Bappeda dan instansi lain yang terkait, serta wawancara dengan responden terpilih.
Hasil analisis menunjukkan proporsi sektor industri pengolahan dalam pembentukan struktur ekonomi Provinsi Maluku Utara masih relatif kecil dengan perkembangan yang fluktuatif selama periode pengamatan. Sektor pertanian masih merupakan sektor utama yang berperan dalam pembentukan struktur ekonomi wilayah. Selama periode tahun 2000-2010 laju pertumbuhan PDRB rill sektoral Provinsi Maluku Utara mengalami fluktuasi; terdapat tujuh sektor mengalami pertumbuhan, sedangkan dua sektor lainnya mengalami kontraksi. Kedua sektor yang mengalami kontraksi yakni, sektor industri pengolahan (8,66 persen) dan sektor pertambangan dan penggalian (7,68 persen). Terdapat empat sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi selama periode pengamatan diantaranya, sektor listrik, gas & air bersih (15,99 persen per tahun), sektor pengangkutan & komunikasi (15,29 persen per tahun), sektor perdagangan, hotel & restoran (15,04 persen per tahun), serta sektor konstruksi (15,02 persen per tahun). Pertumbuhan keempat sektor ini diakibatkan meningkatnya kegiatan pemerintahan di kabupaten/kota hasil pemekaran.
Pola perkembangan dan struktur pertumbuhan ekonomi serta pendapatan perkapita daerah kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara masih dominan bersumber dari output di sektor pertambangan dan penggalian dengan output berupa komoditas primer, seperti nikel dan emas. Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Timur (kuadran I) merupakan daerah dengan output pertambangan yang besar namun memiliki jumlah penduduk yang kecil...dst
Collections
- MT - Economic and Management [2975]