Arahan Pemanfaatan Ruang Provinsi Jawa Timur dalam Mendukung Perannya sebagai Lumbung Pangan Nasional
Date
2023Author
Nurfaizah, Dini
Pravitasari, Andrea Emma
Lubis, Iskandar
Metadata
Show full item recordAbstract
Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Jawa Timur
2019-2024, Jawa Timur merupakan lumbung pangan dan penyumbang terbesar
ketersediaan pangan nasional, Hal ini erat kaitannya dengan sektor pertanian. Di
sisi lain, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua
di Indonesia. Selama sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan penduduk Jawa Timur
sebesar 0,79 persen menyebabkan tekanan terhadap sumberdaya lahan dan
menimbulkan persaingan pemanfaatan lahan. Hal ini tentu akan membahayakan
status Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengidentifikasi perubahan tutupan lahan di Provinsi Jawa Timur dari tahun
2000 sampai dengan tahun 2020, memprediksi tutupan lahan tahun 2031 dengan
skenario BAU (Business as Usual), konservatif, dan RTRW, menganalisis
hubungan pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, dan menyusun
arahan pemanfaatan ruang Provinsi Jawa Timur dalam mendukung perannya
sebagai lumbung pangan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik overlay untuk mengidentifikasi perubahan tutupan lahan dan
keselarasannya dengan rencana tata ruang; Land Change Modeler untuk
memprediksi tutupan lahan tahun 2031, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan pertanian yang paling umum terjadi
di Jawa Timur adalah; dari hutan ke pertanian lahan kering, sawah dan semak ke
pertanian lahan kering. Berdasarkan prediksi tutupan lahan menggunakan Land
Change Modeler, lahan pertanian akan semakin berkurang bersamaan dengan
bertambahnya luasan lahan terbangun. Melalui penelitian ini, kami menyusun
arahan pemanfaatan ruang Jawa Timur untuk melindungi lahan pertanian produktif
dan memastikan provinsi ini tetap menjadi lumbung pangan nasional di masa depan. According to the East Java Regional Medium-Term Development Plan
(RPJMD) 2019-2024, East Java is a food barn and the largest contributor to national
food availability, and this is closely related to the agricultural sector. On the other
hand, East Java is the province with the second-largest population in Indonesia.
During the last ten years, East Java's population growth was 0.79 percent, which
caused pressure on land resources and caused rivalry in land use utilization. This
will undoubtedly jeopardize East Java's status as a national food storage facility.
The purpose of this research are to identify land cover changes in East Java Province
from 2000 to 2020 and conduct land cover prediction in 2031 with BAU (Business
As Usual), conservative, and spatial plan (RTRW) scenarios, as well as to analyze
the relationship between spatial usage and the spatial plan and develop directions
for spatial utilization of East Java Province in supporting its role as a national food
barn. The method used in this research are the overlay technique to identify land
cover changes and alignment with RTRW; Land Change Modeler for land cover
prediction; and descriptive analysis. The results showed that the most common land
cover changes that occurred in East Java are from forest to dry land agriculture, and
rice fields and shrubs to dry land agriculture. Based on the land cover prediction
model using Land Change Modeler, in the future, agricultural land will tend to
decrease followed by increasing built-up areas. Through this research, we arrange
a direction for spatial utilization of East Java to protect the productive agricultural
land and to ensure that this province remains a national food barn in the future.
Collections
- MT - Agriculture [3787]