Arahan dan strategi pengembangan kawasan perdesaan dengan pendekatan agropolitan di Kabupaten Blitar
View/ Open
Date
2013Author
Brahmanto, Omar
Sitorus, Santun
Hadi, Setia
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten yang terletak di
Provinsi Jawa Timur dengan wilayah administrasi meliputi 22 kecamatan, 220
desa, dan 28 kelurahan. Melihat kondisi tersebut maka dapat diartikan bahwa
mayoritas kawasan di wilayah Kabupaten Blitar adalah kawasan perdesaan.
Belum optimalnya pembangunan di tingkat perdesaan menjadikan
sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk bermigrasi ke kota yang lebih
besar atau bahkan ke luar negeri. Menurut Rustiardi, et al. (2005), fenomena
migrasi adalah bentuk respon dari masyarakat karena adanya perbedaan
ekspektasi dalam meningkatkan kesejahteraan dirinya. Dengan kata lain, migrasi
desa-kota akan terus berlangsung sepanjang ada kesenjangan antara desa-kota.
Menurut data podes 2008, jumlah penduduk Kabupaten Blitar yang berprofesi
sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri mencapai 28 430 jiwa.
Salah satu cara dalam menanggulangi permasalahan kesenjangan antara
desa-kota adalah dengan dilakukan kajian model pengembangan wilayah dengan
pendekatan agropolitan. Agropolitan menjadi relevan dengan wilayah perdesaan
karena pada umumnya sektor pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam
memang menjadi mata pencaharian utama dari sebagian besar masyarakat
perdesaan. Untuk mengembangkan agropolitan diperlukan kajian terkait aspek
ekonomi, aspek sosial, aspek wilayah, serta aspek kebijakan daerah. Selanjutnya
dari semua kajian tersebut disusun strategi pengembangannya. Harapannya
dengan memperhatikan kajian tersebut dapat memberikan hasil pembangunan
yang berimbang serta memperhatikan karakteristik wilayah.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi hierarki wilayah dalam
mendukung pengembangan agropolitan di Kabupaten Blitar; (2) mengidentifikasi
tipologi wilayah masing-masing kecamatan beserta komoditas unggulan yang
dapat dikembangkan dalam mendukung pengembangan agropolitan Kabupaten
Blitar; (3) mengkaji arahan lokasi pusat pengembangan masing-masing cluster;
(4) merumuskan arahan dan strategi pengembangan kawasan perdesaan dengan
pendekatan agropolitan di Kabupaten Blitar.
Collections
- MT - Agriculture [3772]