Jaringan Komunikasi dan Perilaku Berusahatani Petani Tanaman Sayuran (Kasus di Desa Egon, Kab. Sikka, Kec. Waigette, Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Abstract
Produksi sayuran yang rendah disebabkan antara lain minimnya
pengetahuan dan keterbatasan dalam hal penguasaan teknologi, mengakibatkan
kurang berdayanya masyarakat tani dalam mengusahakan dan mengembangkan
usahatani sayuran. Peningkatan produksi dan mutu bagi usahatani sayuran
memerlukan informasi, pada dasarnya informasi yang sampai kepada masyarakat
atau petani diakibatkan dari adanya interaksi, baik antara petani dengan petani
lainnya maupun petani dengan media komunikasi. Untuk itu, diperlukan
penyaluran informasi usahatani sayur melalui saluran yang sudah melembaga di
petani atau yang disebut juga dengan jaringan komunikasi pertani.
Penelitian jaringan komunikasi dan perilaku berusahatani petani tanaman
sayuran ini mengacu pada konsep model komunikasi konvergensi oleh Rogers dan
Kincaid (1981). Model komunikasi konvergensi mendefinisikan komunikasi
sebagai proses dimana pihak-pihak yang berkomunikasi menciptakan dan
membagi informasi satu sama lain untuk mencapai kesamaan makna. Menurut
Kincaid (1979) dalam Rogers dan Kincaid (1981) komponen utama pada model
ini adalah informasi, ketidakpastian, konvergen, pengertian bersama, persetujuan
bersama, aksi kolektif dan keterhubungan jaringan. Dalam penelitian ini, aspek
kajian jaringan komunikasi meliputi peranan individu dan indikator jaringan
komunikasi. Peranan individu di tunjukkan dengan peranannya sebagai bintang,
jembatan, penghubung, atau pencilan dalam sistem sosial. Indikator jaringan yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengukuran menurut Freeman
(1979) dalam Scott (2000) yang terdiri sentralitas lokal dan sentralitas global.
Penelitian ini bertujuan untuk (1). mendeskripsikan jaringan komunikasi
yang terbentuk di antara petani sayuran, (2). menganalisis hubungan antara
karakteristik petani sayuran dan karakteristik usahatani dengan jaringan
komunikasi, dan (3). menganalisis hubungan jaringan komunikasi dengan perilaku
berusahatani sayuran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat
deskriptif dan korelasional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu
petani sayuran. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 orang petani
sayuran yang ditentukan dengan menggunakan metode sensus. Lokasi penelitian
ini adalah di Desa Egon, Kecamatan Waigette, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa
Tenggara Timur yang ditentukan secara purposive. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Juni sampai Juli 2012. Pengolahan dan analisis data menggunakan
analisis sosiometri, analisis mengenai indikator jaringan dengan software
UCINET VI serta analisis korelasi Pearson dan korelasi rank spearman.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]