Fasilitasi Perdagangan, Kinerja Ekspor, dan Ketimpangan Pendapatan di Negara-Negara Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Pembimbing
View/ Open
Date
2018Author
Imadidin, Ra'iyatu
Priyarsono, Dominicus Savio
Widyastutik
Metadata
Show full item recordAbstract
Integrasi ekonomi merupakan implementasi dari liberalisasi perdagangan
yang mengatur mengenai pengurangan hambatan perdagangan dengan tujuan
untuk meningkatkan keuntungan perdagangan antar negara. Hambatan-hambatan
tersebut dapat berupa hambatan tarif, hambatan non-tarif, dan melalui fasilitasi
perdagangan. Fasilitasi perdagangan bertujuan untuk menurunkan biaya transaksi
perdagangan, meningkatkan daya saing dan efisiensi perdagangan. Meningkatnya
efisiensi perdagangan akan meningkatkan GDP dan pendapatan perkapita serta
berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis fasilitasi perdagangan terhadap ekspor dan menganalisis pengaruh
ekspor tehadap ketimpangan pendapatan di negara-negara RCEP. Metode yang
digunakan adalah Two Stage Least Square (2SLS) dengan model gravitasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan fasilitasi perdagangan ke
arah yang lebih baik di kawasan RCEP akan menurunkan biaya ekspor ke tingkat
yang lebih rendah. Analisis kuantitatif persamaan pertama menunjukkan bahwa
pengaruh sebagian besar variabel fasilitasi perdagangan terhadap nilai ekspor
adalah positif signifikan, terutama infrastruktur transportasi udara dan
infrsatruktur pelabuhan. Variabel peraturan pemerintah untuk kedua negara
eksportir maupun importir menunjukkan hasil negatif. Hasil variabel lainnya yaitu
GDP perkapita, jarak, perbatasan, serta nilai tukar berpengaruh signifikan
terhadap nilai ekspor kawasan RCEP.
Hasil persamaan kedua menunjukkan bahwa ekspor di kawasan RCEP
berpengaruh positif signifikan terhadap ketimpangan. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan ekspor di kawasan RCEP secara keseluruhan akan meningkatkan
ketimpangan. Hasil penelitian dengan menggunakan variabel dummy
menunjukkan hubungan positif signifikan antara ekspor terhadap ketimpangan di
kawasan RCEP pada kelompok negara-negara sedang berkembang, sedangkan
untuk negara-negara maju menunjukkan hasil negatif tetapi tidak signifikan.
Peningkatan fasilitasi perdagangan sebaiknya terfokus pada infrastruktur
transportasi udara dan transformasi pelabuhan. Perbaikan peraturan pemerintah
yang dilakukan perlu diikuti dengan koordinasi dan sinergi yang baik sehingga
perbaikan kebijakan peraturan yang telah ditetapkan dapat memberikan dampak
yang positif terhadap ekspor. Untuk memanfaatkan integrasi kawasan RCEP,
pemerintah masing-masing negara perlu memperhatikan pemerataan keuntungan
dari adanya pertumbuhan ekspor terutama untuk negara-negara sedang
berkembang seperti penguasaan sumber daya oleh pihak asing.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]