Analisis Peran Industri Agro terhadap Pembangunan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah
Abstract
Provinsi Kalimantan Tengah sebagai salah satu wilayah di Indonesia memiliki potensi ekonomi terutama di sektor pertanian. Berbagai komoditas pertanian, seperti kelapa sawit, karet, kelapa, padi, dan jagung tersebar luas di daerah ini. Tanaman kelapa sawit menjadi komoditas yang dominan diusahakan dengan luas lahan sebesar 1,6 juta hektar, dan jumlah produksi sebesar 5,1 juta ton pada tahun 2019, diikuti oleh komoditas karet dengan luasan lahan 443 ribu hektar serta produksi 167,7 ribu ton, serta kelapa dengan luas lahan 34,6 ribu hektar dengan produksi sebesar 15,6 ribu ton. Ketersediaan bahan baku yang melimpah tersebut menjadi peluang bagi berkembangnya industri pengolahan, khususnya industri agro Karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai peran dari seluruh sub sektor industri agro di Kalimantan Tengah.
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis sektor perekonomian unggulan di Kalimantan Tengah; menganalisis peranan dan kontribusi dari sektor industri agro terhadap perekonomian di Kalimantan Tengah berdasarkan efek pengganda terhadap output, dan pendapatan di Kalimantan Tengah; menganalisis dampak investasi di sektor industri agro terhadap peningkatan output dan pendapatan masyarakat di Kalimantan Tengah; dan merumuskan strategi peningkatan peranan industri agro.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode analisis Tabel input-output untuk mengetahui keterkaitan dan peranan industri agro terhadap perekonomian berdasarkan efek pengganda terhadap output, dan pendapatan, analisis sensitivitas dampak investasi pada sektor industri agro terhadap output dan pendapatan, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua sub sektor industri agro, yakni sektor industri makanan dan minuman, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional merupakan sektor industri unggulan di Kalimantan Tengah. Kedua sektor ini memiliki nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang di atas rata-rata. Hal ini menjelaskan bahwa sektor industri agro dapat menjadi sektor unggulan karena mampu meningkatkan perekonomian daerah dan mengembangkan sektor-sektor lainnya.
Hasil temuan yang kedua ialah industri agro memberi kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Tengah, yakni sebesar Rp 61.53 triliun atau setara dengan 26.6% dari total struktur permintaan dan penawaran. Industri agro di Kalimantan Tengah memanfaatkan bahan baku yang disediakan sebesar 95.8% dari wilayah sendiri. Namun, nilai ekspor industri agro Kalimantan Tengah juga cukup tinggi yakni Rp 39.21 triliun atau setara dengan 63.72%. Industri agro membentuk output domestik sebesar Rp 52.63 triliun atau 27.91% dari total output domestik. Nilai tambah bruto dari sektor industri agro di Kalimantan Tengah memberikan kontribusi sebesar Rp 19.9 triliun atau 17.16% dari total nilai tambah bruto.
Untuk hasil penelitian ketiga, sektor industri agro unggulan yakni industri makanan dan minuman, memiliki nilai pengganda output sebesar 1.72 atau berada di peringkat ketiga. Sedangkan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar 1.40 atau berada di peringkat ke 10. Untuk pengganda pendapatan, sektor industri makanan dan minuman sebesar 4.82, dan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional sebesar 3.02, berada di peringkat 2 dan 3 terbesar. Sedangkan pengganda NTB dari kedua sektor ini hanya sebesar 0.32, berada di peringkat 23 dan 24 dari 26 sektor yang diteliti.
Hasil temuan keempat ialah jika dilakukan penambahan investasi sebesar Rp 1.1 triliun untuk sektor industri makanan dan minuman, maka terjadi kenaikan output total sebesar Rp 0.58 triliun atau naik 1.38%. Sedangkan jika sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang diberikan peningkatan investasi, maka kenaikan output sebesar Rp 0.47 triliun atau 1.12%. Sedangkan hasil simulasi peningkatan investasi terhadap sektor industri makanan dan minuman menghasilkan kenaikan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 1.89 triliun atau naik 0.82%. Untuk peningkatan investasi terhadap industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, menghasilkan kenaikan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 1.53 triliun atau 0.66%.
Sektor pertanian yang menyediakan bahan baku untuk industri hilir menyebabkan sektor industri agro menjadi sektor unggulan di Kalteng. Sebagai sektor unggulan, industri agro di Kalimantan Tengah memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor ekonomi lainnya, khususnya terhadap sektor pertanian. Industri agro juga menjadi kontributor terbesar dalam output Kalimantan Tengah dan peringkat kedua dalam penciptaan nilai tambah bruto regional. Investasi di sektor industri agro, khususnya di sektor makanan dan minuman, dapat meningkatkan output regional dan pendapatan rumah tangga, secara signifikan. Investasi di sektor industri agro menjadi langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian Kalimantan Tengah.
Untuk meningkatkan peran industri agro, maka strategi yang perlu dilakukan ialah: a) meningkatkan kapasitas produksi industri agro dan produktivitas tanaman perkebunan, b) melakukan promosi investasi terpadu untuk memperluas akses pasar, c) mendorong investasi sektor industri hilir agro melalui insentif fiskal, d) memperkuat kemitraan dengan stakeholders, e) perbaikan infrastruktur dasar untuk mengurangi biaya produksi, f) sosialisasi, fasilitasi perizinan dan pelatihan bagi pelaku usaha, g) memperbaiki kualitas produk industri agro yang dihasilkan, h) mendorong sertifikasi bagi perusahan yang belum memiliki, i) mengampanyekan industri agro sebagai industri yang mendukung pembangunan berkelanjutan, j) pemberian sanksi bagi perusahaan yang melakukan pembukaan lahan dengan metode pembakaran, dan memberikan insentif bagi perusahaan yang patuh melalui peningkatan kapasitas produksi industri, k) meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan adopsi teknologi terbaru, dan l) memberikan sosialisasi dan edukasi pembukaan lahan tanpa pembakaran. Provinsi Kalimantan Tengah sebagai salah satu wilayah di Indonesia
memiliki potensi ekonomi terutama di sektor pertanian. Berbagai komoditas
pertanian, seperti kelapa sawit, karet, kelapa, padi, dan jagung tersebar luas di
daerah ini. Tanaman kelapa sawit menjadi komoditas yang dominan diusahakan
dengan luas lahan sebesar 1,6 juta hektar, dan jumlah produksi sebesar 5,1 juta ton
pada tahun 2019, diikuti oleh komoditas karet dengan luasan lahan 443 ribu hektar
serta produksi 167,7 ribu ton, serta kelapa dengan luas lahan 34,6 ribu hektar
dengan produksi sebesar 15,6 ribu ton. Ketersediaan bahan baku yang melimpah
tersebut menjadi peluang bagi berkembangnya industri pengolahan, khususnya
industri agro Karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai peran dari seluruh sub
sektor industri agro di Kalimantan Tengah.
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis sektor perekonomian unggulan di
Kalimantan Tengah; menganalisis peranan dan kontribusi dari sektor industri agro
terhadap perekonomian di Kalimantan Tengah berdasarkan efek pengganda
terhadap output, dan pendapatan di Kalimantan Tengah; menganalisis dampak
investasi di sektor industri agro terhadap peningkatan output dan pendapatan
masyarakat di Kalimantan Tengah; dan merumuskan strategi peningkatan peranan
industri agro.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode analisis
Tabel input-output untuk mengetahui keterkaitan dan peranan industri agro
terhadap perekonomian berdasarkan efek pengganda terhadap output, dan
pendapatan, analisis sensitivitas dampak investasi pada sektor industri agro
terhadap output dan pendapatan, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua sub sektor industri agro, yakni
sektor industri makanan dan minuman, serta industri kimia, farmasi, dan obat
tradisional merupakan sektor industri unggulan di Kalimantan Tengah. Kedua
sektor ini memiliki nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang di atas rata-rata. Hal
ini menjelaskan bahwa sektor industri agro dapat menjadi sektor unggulan karena
mampu meningkatkan perekonomian daerah dan mengembangkan sektor-sektor
lainnya.
Hasil temuan yang kedua ialah industri agro memberi kontribusi yang
signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Tengah, yakni sebesar Rp 61.53
triliun atau setara dengan 26.6% dari total struktur permintaan dan penawaran.
Industri agro di Kalimantan Tengah memanfaatkan bahan baku yang disediakan
sebesar 95.8% dari wilayah sendiri. Namun, nilai ekspor industri agro Kalimantan
Tengah juga cukup tinggi yakni Rp 39.21 triliun atau setara dengan 63.72%.
Industri agro membentuk output domestik sebesar Rp 52.63 triliun atau 27.91%
dari total output domestik. Nilai tambah bruto dari sektor industri agro di
Kalimantan Tengah memberikan kontribusi sebesar Rp 19.9 triliun atau 17.16%
dari total nilai tambah bruto. dst ...
Collections
- MT - Economic and Management [2877]