Penguatan Organisasi Swadaya Masyarakat dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). (Kasus Proyek P2KP di Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Provinsi OKI Jakarta).
View/ Open
Date
2005Author
Prihantoro, Wahyu
Sitorus, M.T. Felix
Wigna, Winati
Metadata
Show full item recordAbstract
Program P2KP merupakan program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan akibat terjadinya krisis ekonomi yang bersifat pemberdayaan dimana dalam pelaksanaannya dilakukan sendiri oleh masyarakat melalui organisasi (BKM dan KSM) sebagai wujud perjuangan aspirasi masyarakat. Dari hasil evaluasi program pengembangan masyarakat terhadap organisasi tersebut di Kelurahan Petukangan Utara, perlu lebih dioptimalkan kegiatannya dalam hal peranserta, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan, pelayanan dan akuntabilitas, sehingga tujuan dari kajian ini adalah bagaimana membuat strategi penguatan organisasi tersebut secara partisipatif dengan memperhatikan faktor internal organisasi (kepemimpinan, keanggotaan dan aturan) dan kondisi sosial masyarakat, yaitu potensi-potensi yang ada dalam masyarakat Kelurahan Petukangan Utara yang dapat mendukung penguatan organisasi.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian adalah pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data-data yang diperlukan (primer dan sekunder) sesuai dengan rencana kajian. Data yang didapat dari hasil penelitian tersebut dianalisis dan permasalahan-permasalahan yang muncul kemudian secara partisipatif dilakukan upaya-upaya pemecahan, sehingga didapat strategistrategi penguatan organisasi. Dari hasil strategi pemecahan masalah, kemudian secara partisipatif dalam forum diskusi terfokus (FGD) disusun rencana program penguatan organisasi BKM dan KSM.
Hasil penelitian terhadap kinerja BKM Kelurahan Petukangan Utara dan KSM Barokah adalah sebagai berikut: (1) Kinerja BKM Kelurahan Petukangan Utara bila dilihat dari aspek peranserta, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan, pelayanan dan akuntabilitas dinilai berhasil. Sementara untuk faktor yang mempengaruhinya, yaitu kepemimpinan dan aturan berhasil, sedangkan untuk keanggotaan dan kondisi sosial masyarakat kurang berhasil. (2) Kinerja KSM Barokah bila dilihat dari aspek peranserta dan akuntabilitas kurang berhasil, sedangkan aspek pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan serta pelayanan dinilai berhasil. Sementara untuk faktor yang mempengaruhinya, yaitu kepemimpinan, keanggotaan, aturan dan kondisi sosial masyarakat dinilai kurang berhasil.
Atas dasar hasil kinerja tersebut dan permasalahan yang muncul, kemudian dilakukan diskusi pemecahan masalah secara partisipatif untuk mendapatkan strategi penyelesaian masalah. Dari strategi tersebut secara bersama-sama dibuat rencana program, yaitu (1) Mengoptimalkan peran KSM melalui membentuk pengurus baru bagi KSM yang tidak aktif dan melakukan pengarahan dan pelatihan untuk meningkatkan SOM pengurus KSM, (2) Memperluas sasaran program melalui pemetaan dan kriteria sasaran, pembinaan dan evaluasi terhadap sasaran dan menginventarisir usaha kecil, (3) Meningkatkan pelayanan melalui koordinasi dengan program PPMK dan rencana membagi kelompok sasaran berdasarkan pagu, (4) Menjalin hubungan dengan pengurus warga dengan memberikan laporan rutin dan memanfaatkan forum warga dalam pelaksanaan kegiatan.
Collections
- MT - Professional Master [880]