Pengaruh Pola Pengasuhan, Kelompok Teman Sebaya dan Aktivitas Remaja terhadap Kemandirian
View/ Open
Date
2005Author
Ruhidawati, Cucu
Sunarti, Euis
Sumarwan, Ujang
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemandirian merupakan salah satu aspek psikososial yang harus dimiliki oleh setiap remaja, agar remaja di dalam memasuki masa dewasa dapat melangkah dengan tenang dan nyaman. Keberhasilan remaja menjadi individu yang mandiri diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pola pengasuhan, kelompok teman sebaya dan aktivitas remaja. Berdasarkan uraian tersebut penulis melakukan penelitian yang bertujuan menganalisis pengaruh pola pengasuhan, kelompok teman sebaya dan aktivitas remaja terhadap kemandirian.
Contoh dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di wilayah Kecamatan Cimahi Tengah. Pemilihan sekolah berdasarkan pertimbangan karakteristik keluarga yang heterogen. Pengambilan contoh dilakukan secara acak sederhana. Pengolahan data dianalisis secara deskriptif dan imferensia berupa uji korelasi Spearman, uji beda t-test dan Q Cochran serta uji regresi linier berganda. Pengumpulan data dilakukan bulan September hingga November 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60.0% contoh adalah perempuan dan kedudukan dalam keluarga 55.8% sebagai anak sulung. Pendidikan orangtua 55.0% ayah dan 49.2% ibu lulusan SMA, pendapatan keluarga 62.5% ayah dan 57.9% ibu bekerja berpenghasilan 2: 1 juta rupiah, sebagian besar ayah (95.0%) dan 58.3% ibu termasuk usia setengah baya berkisar 40-50 tahun serta 56. 7% contoh termasuk keluarga besar dengan jurnlah anggota 2: 4 orang.
Pola pengasuhan yang digunakan ibu bervariasi ada yang rnenggunakan pola pengasuhan authoritative, permissive dan authoritarian , namun secara umum pola pengasuhan yang digunakan adalah authoritative. Praktek pcngasuhan menurut ibu berkategori sedang, sedangkan menurut anak berkategori baik. Terdapat -perbedaan persepsi antara ibu dan anak, hasil uji beda t-test menunjukkan · bahwa persepsi ibu dan anak tentang pola pengasuhan berbeda secara nyata (p:'.5 0.05), analisis lebih lanjut yang dilakukan dengan uji Q Cochran menunjukkan bahwa sebagian besar item pertanyaan berbeda secara nyata.
Seluruh contoh memiliki teman sebaya dengan karakteristik 51. 7% berasal dari lingkungan sekolah, 61.7% jurnlah anggota 2: 7 orang, 57.5% jenis kelamin sama. Persentase terbesar contoh (75.8%) tidak memiliki keterikatan dengan teman sebaya, artinya rernaja tidak mudah terpengaruh oleh teman sebayanya terutama untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma yang berlaku. Aktivitas yang diikuti per minggunya bervariasi pada umurnnya contoh memiliki 3-8 aktivitas, teman sekolah merupakan orang yang paling banyak menemani contoh saat melakukan aktivitas dan dilakukan atas kemauan sendiri. Kemandirian menurut persepsi ibu dan anak berkategori baik, selain itu tidak terdapat perbedaan kemandirian yang signifikan antara contoh laki-laki dan perernpuan...dst
Collections
- MT - Human Ecology [2255]