Development of a Decision Support System for Oil Palm Fertilizer Requirement Based on Precision Agriculture
View/ Open
Date
2018Author
Kaliana, Indra
Seminar, Kudang Boro
Sudradjat
Metadata
Show full item recordAbstract
Prinsip dasar dari perhitungan kebutuhan pupuk adalah berdasarkan
keseimbangan nutrisi yang menghitung kebutuhan tanaman dan
membandingkannya dengan nutrisi yang disediakan oleh ekosistem. Pendugaan
kebutuhan nutrisi pada perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu langkah
menuju managemen pemupukan yang efektif. Analisis tanah dan tanaman di
laboratorium merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menghitung
nutrisi. Akan tetapi metode ini tidak praktis, tidak ekonomis dan memerlukan waktu
yang lama terutama untuk proses analisisnya, sehingga tidak sejalan dengan prinsip
pertanian presisi yang membutuhkan akuisisi dan analisis data yang cepat dalam
waktu nyata (real time). Situasi akan semakin buruk apabila ukuran lahan yang
diobservasi cukup luas. Oleh karena itu, diperlukan alternatif metoda analisis
penentuan dosis pupuk yang lebih cepat dan presisi sesuai dengan kondisi lahan dan
tanamannya. Pertanian presisi adalah sistem pertanian yang berbasis informasi
keragaman lahan, tanaman, dan iklim, untuk memutuskan perlakuan terbaik sesuai
dengan keragaman tersebut dengan tujuan meningkatkan efisiensi, produktifitas,
dan keuntungan dalam jangka panjang, spesifik lokasi serta meminimalisir dampak
negatif terhadap lingkungan. Pada penelitian ini dikembangkan metode analisis
penentuan dosis pupuk berbasis satelit yang memungkinkan akuisisi dan analisis
data yang jauh lebih cepat dari metode berbasis analisis laboratorium. Selain itu
metode ini dapat menghemat biaya analisis jaringan tanaman karena data pada
satelit Sentinel-2 tersedia secara periodik dan gratis.
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret 2017 hingga bulan Desember
2017 di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit IPB-Cargill yang berlokasi
di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan di PT. Perkebunan Nusantara VI
Unit Usaha Bunut, Bahar Utara, Muaro Jambi, Jambi. Data primer diambil dari
kedua lokasi sebanyak 100 contoh, dimana masing-masing contoh diambil daun
dan tanah untuk kemudian dibawa ke laboratorium dan dianalisis kandungan unsur
hara N, P, dan K.
Data hasil analisis laboratorium yang berupa data kandungan unsur hara
makro N, P, dan K di daun dan di tanah kemudian digunakan untuk mencari korelasi
dengan nilai reflektan dari citra satelit dalam bentuk model regresi dimana keluaran
dari fungsi adalah nilai unsur hara yang diduga sebagai variabel terikat dan nilai
reflektan dari citra satelit sebagai variabel bebas. Nilai R2 model regresi untuk
nutrisi di daun yaitu: 53.45% (nitrogen), 79.61% (fosfor), dan 64.44% (kalium).
Sedangkan R2 model regresi untuk nutrisi di tanah yaitu: 28.54% (nitrogen),
66.31% (fosfor), dan 41.03% (kalium). Validasi pada semua model, didapat tingkat
kebenaran untuk model regresi daun (N, P, K) berturut-turut adalah 84.56%,
89.86%, dan 82.84%. Sedangkan tingkat kebenaran untuk model regresi tanah (N,
P, K) berturut-turut adalah 79.33%, 42.20%, dan 51.96%. Model yang sudah
divalidasi digunakan sebagai dasar pendugaan kebutuhan pupuk yang merupakan
bagian terpenting dari sistem penunjang keputusan yang dikembangkan didalam
penelitian ini.
Sistem yang telah dibuat menyediakan pengguna dua rekomendasi: 1)
rekomendasi jumlah pupuk berdasarkan kebutuhan seluruh areal perkebunan, dan
2) rekomendasi jumlah pupuk berbasiskan petakan (grid) dengan luasan 1 hektar
yang mencerminkan prinsip pertanian presisi. Sistem juga menampilkan peta
sebaran kandungan unsur hara yang menunjukkan kondisi unsur hara di daun dan
di tanah yang dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan prioritasi skenario
dan jadwal pemupukan.
Collections
- MT - Agriculture [3787]