Keramahan Lingkungan Unit Penangkapan Ikan Karang Menggunakan Rawai Dasar Di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
Abstract
Terumbu karang adalah salah satu jenis habitat ikan yang menjadi daerah operasi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan menentukan keramahan lingkungan unit penangkapan ikan karang menggunakan rawai dasar di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Penilaian keramahan lingkungan dilakukan dengan menganalisis karakteristik atau ciri-ciri hasil tangkapan dan perilaku nelayan. Hasil tangkapan rawai dasar di lokasi penelitian mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) perbandingan jumlah hasil tangkapan sasaran utama terhadap hasil tangkapan sampingan adalah 1:2, (2) perbandingan ukuran kakap merah dan kerapu karang yang layak tangkap dari seluruh ikan yang tertangkap adalah 4:1, (3) Ukuran kakap merah dan kerapu karang banyak tertangkap pada kisaran panjang 40,0 cm - 43,9 cm (total length), dengan kisaran berat masing-masing 1197 gram - 1414 gram dan 1633 gram - 1850 gram. Karakteristik perilaku nelayan adalah sebagai berikut: (1) setiap perahu dilengkapi sarana keselamatan berupa jerigen plastik dan pelampung alat tangkap, (2) sebagian besar perahu (90%) menurunkan pemberat tanpa pemilihan lokasi, (3) dalam setahun terjadi 1080 tali pancing putus, (4) seluruh perahu membuang sampah kemasan perbekalan ke perairan, diketahui 55% adalah non-biodegradable, (5) sisa bahan bakar yang tercampur dengan rembesan minyak pelumas dan air dibuang ke laut, (6) cat perahu yang digunakan tidak mengandung white lead dan merkuri (bersifat toksik). Karakteristik hasil tangkapan dan perilaku nelayan memberikan kesan rawai dasar tidak ramah lingkungan, namun berdasarkan tiga variabel terpenting (yaitu perbandingan ukuran ikan yang layak tangkap, keragaman ukuran ikan yang ditunjukkan oleh kisaran panjang dan bobot, serta tali pancing putus), unit penangkapan rawai dasar ini tergolong ramah lingkungan