Verifikasi Daerah Penangkapan Ikan Layang dengan Citra Satelit di Perairan Aceh Sekitar Pidie Jaya
Abstract
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu sumber daya perikanan
pelagis kecil yang sangat penting di Indonesia terutama di Kabupaten Pidie Jaya.
Daerah penangkapan ikan selalu dalam keadaan berubah dan berpindah tempat
dengan cara mengikuti perubahan kondisi lingkungan sebagai akibat dari perubahan
musim, secara alamiah ikan akan memilih habitat yang lebih sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya.
Nelayan di Pidie Jaya dalam menentukan daerah penangkapan ikan hanya
dengan cara melihat tanda-tanda alam yang dipelajari secara turun temurun,
sehingga dengan cara tersebut kurang efektif dalam usaha penangkapan ikan.
Penggunaan citra satelit telah terbukti memainkan peran kunci dalam pengkajian
oseanografi perikanan dan selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi daerah
penangkapan ikan layang.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah hasil tangkapan dan ukuran
panjang ikan layang, menentukan penyebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut,
menentukan pengaruh klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan
ikan layang. Membuat peta pendugaan daerah penangkapan ikan layang potensial
di perairan Aceh sekitar Pidie Jaya dilakukan dengan citra satelit ground truthing
hasil tangkapan disertai titik koordinat lokasi penangkapan ikan layang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
cara mengikuti langsung ke daerah penangkapan ikan dan wawancara terhadap
nahkoda kapal mini purse seine. Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut adalah analisis CPUE temporal dan spasial, analisis pengukuran panjang
ikan layang, analisis citra satelit (klorofil-a, suhu permukaan laut dan produktivitas
primer), dan analisis pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang.
Hasil tangkapan ikan layang di perairan Aceh sekitar Pidie Jaya pada bulan
September sampai dengan bulan November mencapai 89 766 kg. Hasil tangkapan
ikan layang paling banyak tertangkap pada tanggal 08 sampai 15 Oktober dengan
konsentrasi klorofil-a rata-rata 0.42 mg/m3 dan pada suhu rata-rata 28.90 °C,
sedangkan hasil tangkapan paling rendah terjadi pada tanggal 22 sampai 29
September pada konsentrasi klorofil-a 0.24 mg/m3 dengan suhu rata-rata 31.30 °C.
Ukuran panjang rata-rata ikan layang yang tertangkap selama bulan
September sampai November adalah 18.3 cm. Pengaruh klorofil-a terhadap hasil
tangkapan ikan layang menunjukkan adanya korelasi yang kuat dengan arah
hubungan yang bersifat positif sebesar 34.42 %, sedangkan pengaruh suhu
permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan layang menunjukkan adanya korelasi
yang cukup berpengaruh dengan arah hubungan bersifat negatif sebesar 12.96 %.
Daerah penangkapan ikan layang potensial berada pada laut lepas pantai yang
berjarak dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ke daerah penangkapan ikan > 6 mil
laut.
Collections
- MT - Fisheries [3011]