Evaluasi Risiko Bahaya Keamanan Pangan (Haccp) Tuna Kaleng dengan Metode Statistical Process Control
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap rancangan HACCP yang diimplementasikan di unit pengolahan tuna dengan metode Statistical Process Control (SPC). Sedangkan metodologi penelitian yang dilakukan meliputi penilaian kelayakan dasar, analisis bahaya dan identifikasi CCP, mengumpulkan data hasil rekaman yang terdiri dari data sekunder dan data verifikasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode SPC dan pengambilan kesimpulan dilakukan menurut klasifikasi proses berdasarkan pengendalian dan kapabilitas proses berdasarkan analisis data hasil rekaman (record keeping). Pada evaluasi program HACCP Tuna Kaleng di PT Maya Muncar titik kendali kritis (critical control point) untuk kategori bahaya keamanan pangan (food safety) adalah kadar histamin bahan baku pada tahap peneriman, panjang overlap pada tahap penutupan double seaming dan suhu retort pada tahap sterilisasi dengan nilai kelayakan dasar B. Hasil evaluasi dengan menggunakan SPC berdasarkan data hasil pencatatan (record keeping) pada semua tahapan proses yang merupakan titik kendali kritis (critical control point) untuk kategori bahaya keamanan pangan (food safety) berada dalam kondisi tidak stabil dan tidak mampu memenuhi spesifikasi buyer (nilai kapabilitas proses (Cpm < 1,0). Sedangkan hasil verifikasi data yang dilakukan terhadap tahapan proses yang menjadi titik kendali kritis bahaya keamanan pangan menunjukkan bahwa sebagian besar tahapan yang menjadi CCP berada dalam kondisi stabil dan cenderung mengarah pada keadaan mampu untuk menghasilkan produk pada tingkat kegagalan nol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kapabilitas proses tahap penutupan double seaming sebesar 1,02 dan tahap sterilisasi sebesar 1,04 (1 Cpm < 1,0), kecuali pada tahapan penerimaan bahan baku dengan nilai kapabilitas proses sebesar 0,67, berada dalam kondisi tidak stabil dan tidak mampu untuk menghasilkan produk pada tingkat kegagalan nol. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan metode Statistical Process Control (SPC) dapat dijadikan sebagai alat evaluasi efektivitas dan konsistensi dalam penerapan program Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) terutama pada tahapan record keeping sebelum tindakan koreksi (corrective action) dan verifikasi dilakukan. Dan berdasarkan analisis pengambilan keputusan terhadap penyebab variasi, tingkat kestabilan dan kemampuan untuk memenuhi spesifikasi buyer serta variasi proses yang timbul lebih disebabkan oleh variasi penyebab umum.