Studi Penggunaan Lipase Aspergillus sp dan MU<XJr javanicus M26 11/2 untuk Menghasilkan Monodiasilgliserol
View/ Open
Date
2005Author
Harnanik, Sri
Nuraida, Lilis
Budijanto, Slamet
Metadata
Show full item recordAbstract
Lipase (EC 3.1.1.3 triasilgliserol hidrolase) merupakan enzim yang selain dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis triasilgliserol juga dapat melakukan reaksi esterifikasi maupun transeresterifikasi. Akhir-akhir ini lipase terutama lipase mikrobial telah dikaji pemanfaatannya untuk memodifikasi minyak atau lemak yang bemilai rendah menjadi produk bemilai tinggi seperti lemak kaya DHA atau EPA. lemak rendah kalori, lemak coklat dari sawit, surfaktan serta bahan pengemulsi ( monodiasilgliserol). Indonesia pada satu sisi merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman mikroba potensial sebagai sumber lipase, sedangkan disisi yang lain Indonesia juga merupakan negara produsen minyak tropika dunia yang hingga saat mi sebagian terbesar basil olahannya masih berupa CPO. Oleh karena itu eksplorasi lipase dari swnber mikroba indigenus dan aplikasinya menjadi strategis peranannya dalam mengembangkan produk hilir minyak yang lebih bernilai. Lipase dari isolat kapang indigenus Aspergi/Jus sp dan Mucor javanicus telah berhasil diperoleh dan dikarakterisasi aktivitas hidrolisis dan esterifikasinya, namun hingga saat ini kedua lipase tersebut belum diketahui kemampuannya dalam menghasilkan monodiasilgliserol.
Penelitian ini bertujuan mempelajari penggunaan lipase Aspergillus sp dan Mucor javanicus untuk menghasilkan monodiasilgliserol melalui reaksi esteri:fikasi, hidrolisis dan gliserolisis.
Lipase Mucor javanicus dan Aspergillus sp pada penelitian ini diperoleh dari filtrat basil fennentasi selama 8 hari pada medium Blain yang mengandung minyak sawit, protease pepton, air dan mineral. Filtrat diendapkan dengan ammonium sulfat 75% dan basil pengendapannya disaring dengan pompa valrum. Enzim yang dihasilkan dikarakterisasi dan digunakan untuk melalcukan reaksi esterifikasi, hidrolisis dan gliserolisis.
Pada reaksi esterifi.kasi dilakukan pengujian jenis substrat, pengujian jumlah enzim dan pengujian waktu reaksi. Substrat esteritikasi yang diujikan ada.Jah destilat asarn lemak minyak sawit (DALMS) dan destilat asam lemak minyak kelapa (DALMIK.) dengan kosubstrat gliserol, dari substrat dan enzim terpilih kemudian diujikan jumlah enzim dengan perlakuan 2%, 5%, 8%, 10%, 20% dan 30% dari total substrat (bib). Waktu reaksi divariasikan 5 jam, 10 jam, 24 jam, 48 jam dan 72 jam pada substrat dan jurnlah enzim terpilih. Kondisi reaksi yang diterapkan adalah suhu reaksi 50 °C, agitasi 200 rpm tanpa menggunakan pelarut.
Reaksi hidrolisis dengan katalis lipase Aspergillus sp dilakukan dengan perlakuan waktu reaksi 2 jam, 5 jam dan 10 jam padajumlah enzim 10% dari berat minyak, dan pengujian jumlah enzim divariasikan 0% sampai 10% dengan selang 2% pada minyak sawit dan minyak kelapa. Lipase Mucor javanicus diujikan untuk menghidrolisis kedua jenis minyak dengan perlakuan waktu reaksi 2 jam. 5 jam, I 0 jam dan 24 jam. Reaksi gliserolisis dilakukan pada kedua enzim terhadap dua jenis minyak yaitu minyak kelapa dan minyak sawit dengan kondisi reaksi suhu 40 °C, agitasi 200 rpm denganjumlah enzim 2% dari total substrat.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]