Skenario modelling kebijakan reklamasi kawasan pantura terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan
Abstract
Pembangunan Kota Pantai Jakarta merupakan program Pemda OKI untuk menata pesisir Jakarta. Program yang dikenal dengan reklamasi pantura mempunyai dua kegiatan utama, yaitu penataan daratan (revitalisasi) seluas 2.500 hektar dan penimbunan perairan pantai (Reklamasi) seluas 2. 700 hektar. Dua aktivitas tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap ekosistem ekosistem pesisir dan lautan di Jakarta Utara. Perubahan fungsi lingkungan ekosistem pesisir akibat adanya reklamasi akan berdampak pada sektor perikanan yang menjadi sumber kehidupan nelayan. Untuk itu penelitian ini mencoba melihat bagaimana dampak reklamasi terhadap sosial ekonomi masyarakat nelayan khususnya nelayan di Kecamatan Pejaringan.
Pendekatan dengan menggunakan Model Bioekonomi mencoba untuk melihat kondisi perikanan OKI Jakarta dengan melihat maximum sustainability yield (MSY) dan tingkat upaya optimal dari perikanan pada nelayan yang menggunakan alat tangkap Bubu dan Pancing. Simulasi skenario tanpa reklamasi, reklamasi tanpa perbaikan lingkungan atau dengan perbaikan lingkungan dianalisis dengan menggun'akan software ithing versi 6 dari tiga sub model yaitu Perubahan lingkungan, Sumberdaya ikan, dan Sosial ekonomi masyarakat.
Dari model bioekonomi diperoleh persamaan CPUE=0.312124-0.000003E dengan demikian diperoleh E0p1= 52.020 artjnya bahwa upaya penangkapan ikan tidak boleh lebih dari 52.020 trip per tahun Sedangkan Nilai MSYopt= 8.181 ton yang menggambarkan tingkat pemanfaatan sumberdaya tersebut secara lestari. Hasil simulasi yang menggunakan tahun dasar tahun 1987 dengan waktu simulasi selama 33 tahL!n, menunjukan bahwa dengan reklamasi akan ada penurunan sumberdaya perikanan yang diikuti dengan penurunan tingkat produksi yang pada gilirannya menurunkan tingkat pendapatan masyarakat Skenario reklamasi dengan perbaikan lingkungan merupakan pilihan bila reklamasi ingin dilaksanakan. Disamping itu tingkat migrasi yang tinggi yang menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan dan sosial. Penduduk lokal akan bersaing dengan para imigran untuk mengisi peluang kerja yang ada. Pada masyarakat nelayan transformasi tenaga kerja secara vertikal memungkinkan terjadi pada nelayan yang mempunyai pendidikan dan masih dalam usia produktif masih memungkinkan untuk bersaing dengan tenaga kerja yang masuk sedangkan mereka yang hanya mempunyai keterampilan kemungkinan alternatifnya adafah direalokasi ke daerah lainnya. Penurunan jumlah nelayan tentunya akan meyebabkan effort akan berkurang
Collections
- MT - Fisheries [2934]