Model pencegahan perikanan ilegal melalui pengelolaan Pulau-pulau terluar
View/ Open
Date
2010Author
Far-Far, Romelus
Haluan, John
Baskoro, Mulyono S
.Nikijuluw, Victor P.H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan perbatasan Pulau Lirang, Wetar dan Kisar (LWK) di Provinsi
Maluku merupakan tiga dari 92 pulau terluar di Indonesia. Kawasan ini termasuk dalam wilayah
perairan Laut Banda yang memiliki potensi perikanan laut 248.370 ton/tahun dan berbatasan dengan
negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Potensi wilayah dan perikanan laut kawasan tersebut
menarik perhatian nelayan skala industri maupun tradisional untuk memanfaatkannya. Beberapa fakta
terkait dengan pemanfaatan perairan perbatasan LWK dan RDTL antara lain: (1) Pergerakan nelayan
RDTL melakukan penangkapan ikan di perairan sekitar LWK; (2) Masuknya nelayan RDTL ke perairan LWK
tidak mendapat halangan pengawasan karena aparat perbatasan sulit membedakan nelayan RDTL dan LWK
akibat kesamaan bahasa dan dialek; dan (3) Ekspansi nelayan Nusa Tenggara Timur untuk tujuan
penangkapan ikan, tidak hanya menjangkau perairan LWK, tapi cenderung mengarah ke kawasan
sekitar Pulau Timor. Demikian juga nelayan LWK yang melakukan penangkapan ikan lintas batas
perairan RDTL. Kegiatan ini dilakukan secara berulang karena pengawasan yang longgar akibat
penggunaan armada penangkapan, pola penggunaan dan jenis alat tangkap serta teknik penangkapan yang
sama dengan nelayan RDTL. Fakta-fakta ini menjadi bukti awal adanya praktek perikanan lintas
batas di perairan perbatasan LWK-RDTL.
Kuperan dan Sutinen (1998) mengembangkan model dasar pencegahan perikanan lintas batas (basic
deterence model) dengan dua faktor utama, insentif ekonomi dan penegakan hukum. Model lanjutan
dikembangkan oleh Nikijuluw (2008) dengan menambah faktor obligasi moral dan tekanan sosial,
mengingat variabel ini menentukan perilaku seseorang terhadap aturan yang berlaku. Terkait dengan
keputusan seseorang untuk melanggar atau tidak, faktor persepsi individu menjadi faktor penting
yang turut memberikan pengaruh. Oleh sebab itu ditambahkan faktor persepsi individu yang
diadopsi dari Ostrom dan Schlager..dst
Collections
- DT - Fisheries [712]