Beberapa gatra biosistematika salacca (Arecaceae)
View/ Open
Date
2015Author
Zumaidar
Chikmawati
Tatik, Hartana
Alex, Rifai
MA, Sobir
Metadata
Show full item recordAbstract
Salak adalah tumbuhan asli daerah tropis yang tergolong ke dalam marga
Salacca. Marga ini tersebar di Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya,
Sumatra, Borneo, Philipina, dan Jawa. Berdasarkan struktur pada kulit buah yang
bersisik, maka marga ini dianggap berada pada tahap yang lebih primitif
dibandingkan Calamus, Daemonorops, dan marga lain dari Lepidocaryeae.
Namun sampai saat ini belum ada literatur yang mendeskripsikan seluruh jenis
salak yang tersebar di dunia. Peluang besar untuk mendapatkan jenis baru dari
salak disebabkan karena perbungaan salak dioesis sehingga proses spesiasi diduga
masih terus berlangsung hingga saat ini. Penelitian mengenai keanekaragaman
salak yang ada di Indonesia juga masih terbatas.
Penelitian ini mencakup jenis salak liar dan budi daya. Tujuan penelitian ini
adalah menyajikan deskripsi jenis-jenis salak yang ada di dunia dan
persebarannya serta membuat kunci identifikasi jenis dan kultivar; menganalisis
keanekaragaman molekuler salak Jawa dan salak Bali; menganalisis
keanekaragaman morfologi dan molekuler salak Sidempuan; dan mengidentifikasi
salak potensial di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan baru bagi ilmu pengetahuan khususnya penemuan jenis baru dan
deskripsi jenis-jenis salak yang ada di dunia. Jenis-jenis salak liar merupakan
sumber plasma nutfah bagi pengembangan salak budi daya. Keanekaragaman
morfologi dan genetik salak Sidempuan (Salacca sumatrana) serta genetik salak
Jawa (Salacca zalacca var. zalacca) dan salak Bali (Salacca zalacca var.
amboinensis) dapat menggambarkan variasi dari kultivar kedua jenis tersebut.
Hasil analisis molekuler diharapkan dapat memberikan indikasi ada tidaknya
pemisahan antara salak Jawa dan salak Bali.
Revisi marga salak didasarkan pada pengamatan spesimen herbarium yang
mewakili 19 jenis salak yang berasal dari Herbarium Bogoriense, Bogor;
Herbarium Leiden, Belanda; Herbarium Kewense, Inggris dan pustaka jenis-jenis
salak. Keanekaragaman salak budi daya diamati pada dua jenis yaitu S. zalacca
dan S. sumatrana, sedangkan pencarian salak potensial diamati pada lima jenis
salak budi daya. Pengamatan morfologi pada seluruh tanaman salak meliputi
karakter organ vegetatif dan generatif. Pengamatan molekuler dilakukan dalam
beberapa tahapan yang terdiri atas isolasi, restriksi dan ligasi, preamplifikasi, dan
amplifikasi menggunakan penanda AFLP dengan dua kombinasi primer yaitu
EcoRI- ACT dan Mse1-CAT serta kombinasi lainnya yaitu EcoRI- ACC dan
Mse1-CTT. Analisis data morfologi dan molekuler diolah dengan menggunakan
metode UPGMA melalui program NTSYS (Numerical Taxonomy and
Multivariate System) versi 2.02. Data mengenai rasa, warna daging buah, kadar
gula dan kandungan tanin dianalisis dengan menggunakan Program R.3.0.
Jumlah salak (Salacca) yang terdapat di dunia saat ini adalah 23 jenis yang
terbagi ke dalam dua seksi dari marga Salacca. Seksi Leiosalacca terdiri atas dua
jenis dan seksi Salacca terdiri atas 21 jenis. Salacca acehensis adalah jenis baru
yang ditemukan di Sumatra, khususnya Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Borneo
memiliki 11 jenis salak dan merupakan pusat keanekaragaman salak dunia...dst