Komunikasi Pembangunan Kesehatan Program "Community TB Care Aisyiyah" Dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberculosis Di Kota Makassar
View/ Open
Date
2019Author
Zainal S., Muh.
Muljono, Pudji
Sugihen, Basita Ginting
Susanto, Djoko
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuberkulosis (TB) telah ada selama ribuan tahun yang lalu dan masih
menjadi masalah utama kesehatan global. Hal ini menyebabkan kesakitan bagi
sekitar 10 juta orang setiap tahun dan merupakan salah satu dari sepuluh penyebab
kematian di seluruh dunia. Selama 5 tahun terakhir telah menjadi penyebab utama
kematian dengan peringkat di atas HIV/AIDS. Penanggulangan TB bukan hanya
tanggung jawab pemerintah, perlu dukungan dan keterlibatan semua elemen
masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi masyarakat.
Program community TB care diinisiasi Aisyiyah salah satu wadah kegiatan
pembangunan di bidang kesehatan, berperan penting untuk berpartisipasi dibidang
kesehatan khususnya mengatasi TB. Adapun tujuan program community TB care
Aisyiyah adalah meningkatnya kepatuhan pengobatan dan kesembuhan TB yang
berujung pada kemandirian individu dan masyarakat menanggulangi TB.
Rumusan masalah penelitian ini: (1) Bagaimana kepatuhan pengobatan
penderita TB program community TB care Aisyiyah. (2) Bagaimana komunikasi
kesehatan yang terjadi pada program community TB care Aisyiyah. (3) Faktorfaktor
yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan penderita TB pada program
community TB care Aisyiyah. (4) Bagaimana model meningkatkan kepatuhan
pengobatan penderita TB pada program community TB care Aisyiyah. (5)
Bagaimana implementasi kegiatan advokasi, komunikasi, mobilisasi sosial dan
rehabilitasi program community TB care Aisyiyah. Sedangakn tujuan penelitian
ini adalah: (1) Analisis kepatuhan pengobatan penderita TB pada program
community TB care Aisyiyah. (2) Analisis komunikasi kesehatan yang terjadi
pada program community TB care Aisyiyah. (3) Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan pengobatan penderita TB pada program community TB
care Aisyiyah. (4) Rumusan model meningkatkan kepatuhan pengobatan
penderita TB program community TB care Aisyiyah. (5) Deskripsi kegiatan
advokasi, komunikasi, mobilisasi sosial program community TB care Aisyiyah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar meliputi: Kecamatan
Panakukang, Makassar, Rapoocini dan Tallo pada Bulan Februari sampai Mei
2018. Sampel penelitian adalah penderita TB dalam proses pengobatan yang
terdaftar pada program community TB care Aisyiyah Kota Makassar berjumlah
128. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengamatan dan wawancara
mendalam. Analisis data menggunakan analisis statistik dan kualitatif. Analisis
statistik meliputi: deskriptif dan structural equation modeling (SEM)
menggunakan bantuan software Smart Partial Least Squares (Smart PLS 2.0).
Analisis kualitatif bersifat deskriptif untuk menjelaskan kegiatan advokasi,
komunikasi, mobilisasi sosial, dan keberlanjutan program.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pengobatan penderita TB
pada program community TB care Aisyiyah direfleksikan oleh frekuensi minum
obat, kesesuaian dosis dan jadwal pemeriksaan di Kota Makassar tergolong tinggi.
Artinya sebagian besar penderita patuh menjalani proses pengobatan. Komunikasi
kesehatan program community TB care Aisyiyah yang meliputi: daya tarik pesan
kader, komunikasi kader dengan penderita TB, sesama penderita TB lainnya, dan
frekuensi komunikasi massa penderita TB termasuk kategori rendah. Faktor
penentu yang berpengaruh secara nyata terhadap kepatuhan pengobatan penderita
TB adalah persepsi mengenai TB melalui indikator hambatan yang dirasakan dan
efikasi diri. Sedangkan faktor karakteristik individu penderita TB, komunikasi
kesehatan, peran kader dan dukungan lingkungan sosial ekonomi tidak
berpengaruh nyata terhadap tingkat kepatuhan pengobatan penderita TB. Model
peningkatan kepatuhan pengobatan penderita TB pada program community TB
care Aisyiyah Kota Makassar untuk: peningkatan kemampuan komunikasi dan
peran kader dalam mengurangi hambatan pengobatan penderita TB, dan
penguatan efikasi diri penderita TB melalui peningkatan komunikasi dan peran
kader TB.
Aspek promotif program melalui kegiatan advokasi, komunikasi dan
mobilisasi sosial. Advokasi sebagai upaya meminta komitmen dan dukungan
kebijakan pemerintah Kota Makassar (eksekutif, legislatif) untuk penanggulangan
TB dan maksimalisasi pembentukan komunitas masyarakat yang peduli TB.
Upaya tersebut dilakukan melalui memperkuat dan mempererat kerjasama dengan
elemen masyarakat termasuk internal pengurus Muhammadiyah dan media lokal.
Keseluruhan kegiatan advokasi adalah sebuah upaya menghadirkan
penanggulangan TB yang berkelanjutan. Pengurus program telah melakukan
berbagai program komunikasi. Program komunikasi yang dilakukan disesuaikan
dengan target kelompok sasarannya. Kegiatan mobilisasi sosial yang telah
dilakukan pengurus program bertujuan meningkatkan partisipasi dan kerjasama
berbagai organisasi termasuk masyarakat umum untuk menciptakan kesadaran
dan mendukung penanggulangan atau eliminasi TB. Berbagai kegiatan tersebut
dilakukan utamanya dalam rangka memperingati hari TB dunia.
Pengurus program community TB care Aisyiyah Sulawesi Selatan sebagai
Sub Recipient (SR) agar melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program Community TB care Aisyiyah Kota Makassar sebagai Sub Sub Recipient
(SSR) khususnya kegiatan pengobatan. Pengurus program community TB care
Aisyiyah Kota Makassar sebagai Sub Sub Recipient (SSR) perlu meningkatan
kompetensi kader agar perannya sebagai “ujung tombak” di lapangan dapat lebih
berpengaruh nyata kepada kepatuhan pengobatan penderita TB. Pengurus program
juga agar menjalin kerjasama yang berkesinambungan dengan Pemerintah Kota
Makassar melalui Dinas Kesehatan dalam rangka penanggulangan TB baik yang
bersifat kuratif maupun promotif. Bagi Pemerintah Kota Makassar khususnya
Dinas Kesehatan dan pihak Legislatif agar secara maksimal memberikan
dukungan kebijakan penanggulangan atau eliminasi TB yang bersifat kolaboratif
dan berkelanjutan baik yang bersifat pengobatan maupun promotif. Pemerintah
Kota Makassar juga agar lebih mendukung dan memperkuat peran kader melalui
alokasi anggaran serta peningkatkan kemampuan kader melalui pelatihanpelatihan
khususnya kemampuan komunikasi dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM).
Collections
- DT - Human Ecology [564]