Analisis penawaran dan permintaan produk ubikayu Lampung serta keterkaitannya dengan pasar domestik dan dunia
View/ Open
Date
2000Author
Zakaria, Wan Abbas
Saragih, Bungaran
Sinaga, Rudolf S
Sinaga, Bonar M
Hutagaol, M. Parulian
Sudaryanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis keragaan penawaran dan per- mintaan produk ubikayu Lampung dan kaitannya dengan pasar domestik dan dunia, (2) mengevaluasi dampak berbagai kebijakan pemerintah dan perubahan faktor eks- ternal terhadap keragaan penawaran dan permintaan produk ubikayu serta kesejah- teraan produsen dan konsumen, dan (3) menganalisis biaya transportasi bahan baku ubikayu dan alternatif kelembagaan transaksi ubikayu yang seharusnya.
Model persamaan simultan dengan asumsi pasar ubikayu tidak bersaing sempurna dan data sekunder tahun 1969-1996 digunakan untuk mencapai tujuan pertama dan kedua, pendugaan koefisien menggunakan metode 2-SLS. Model transportasi dan data primer digunakan untuk mencapai tujuan ke tiga. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengetahui alternatif kelembagaan transaksi ubikayu yang seharusnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran ubikayu sejak 1969 hingga 1996 lebih ditentukan oleh luas area panen daripada oleb upaya intensifikasi. Respon area panen ubikayu terhadap harga riil ubikayu, gabah dan jagung di petani bersifat inelastis. Pasar ubikayu di tingkat pabrik gaplek dan tapioka di Lampung memiliki struktur yang cenderung oligopsoni dengan monopsony power yang lemah. Biaya transportasi ubikayu dari lokasi sentra produksi ubikayu ke sentra pabrik gaplek atau tapioka saat ini belum optimal. Ekspor gaplek, permintaan gaplek dan tapioka ber- sifat inelastis. Kebijakan peningkatan harga ubikayu yang dikombinasikan dengan kebijakan ekstensifikasi dan intensifikasi ubikayu serta depresiasi mata uang rupiah dan penghapusan kuota ekspor gaplek akan meningkatkan produksi ubikayu, pen- dapatan usahatani dan penerimaan devisa. Alternatif kelembagaan transaksi yang mampu memberikan biaya transportasi ubikayu yang minimal adalah kelembagaan kemitraan yang dibentuk oleh para petani di suatu sentra produksi dengan pabrikan di sentra industri gaplek atau tapioka yang lokasi lahan usahatani dan pabriknya saling berdekatan.