Model Sistem Dinamis Ketersediaan Rumput Laut Indonesia
Abstract
Rumput laut Indonesia diperdagangkan baik di pasar domestik ataupun pasar global. Pertumbuhan produksi rumput laut cenderung menurun selama tujuh tahun terakhir sedangkan permintaan cenderung meningkat. Jika kondisi tersebut dibiarkan terjadi maka ketersediaan rumput laut dari produksi dalam negeri akan berkurang dan terjadi defisit. Isu ketersediaan rumput laut merupakan isu yang penting untuk dikaji. Penelitian ini memiliki tujuan untuk untuk membangun model sistem dinamis ketersediaan rumput laut Indonesia, mengetahui variabel input yang paling sensitif terhadap sistem ketersediaan rumput laut Indonesia, serta membantu pemerintah merumuskan kebijakan untuk memastikan ketersediaan rumput laut Indonesia aman untuk beberapa tahun kedepan.
Kajian terhadap isu ketersediaan merupakan permasalahan yang bersifat kompleks karena memerlukan kajian dari multidisplin dan berbagai stakeholder, bersifat stokastik karena terpengaruh feed-back loop suatu kebijakan yang bisa mendorong atau menghambat keberhasilan kebijakan lainnya, serta bersifat dinamis karena adanya perubahan antar waktu dalam jangka panjang. Metode yang paling tepat untuk mengkaji permasalahan dengan karakteristik seperti itu adalah metode sistem dinamik. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data aktual yang digunakan adalah data tahun 2015 sampai 2021, sedangkan simulasi dijalankan sampai tahun 2045.
Model sistem dinamis yang telah disusun dinyatakan valid baik secara struktur ataupun kinerja model. Struktur model dinyatakan valid karena sesuai dengan alur berfikir logis dalam teori keilmuan dari objek yang diteliti. Nilai MAPE diperoleh dibawah lima persen sehingga secara kinerja model dinyatakan valid. Model yang valid dapat dilakukan simulasi dan implementasi skenario kebijakan. Hasil simulasi sistem dinamis ketersediaan rumput laut Indonesia diperoleh nilai ketersediaan yang defisit dimulai sejak tahun 2033 sampai 2045.
Skenario kebijakan terbaik untuk menjamin pencapaian target produksi basah dan ketersediaan rumput laut Indonesia didominasi surplus sepanjang tahun simulasi adalah skenario kombinasi yang dilaksanakan secara bersama dan bertahap. Skenario tersebut adalah skenario 5 yang merupakan kombinasi dari penambahan luas area tanam budidaya, peningkatan produktivitas rumput laut, dan manajemen pascapanen. Penambahan luas area masih sangat memungkinkan diseluruh wilayah potensi di Indonesia. Peningkaran produktivitas dapat dilakukan dengan manajemen penggunaan bibit, perawatan dan penggunaan bibit varietas unggul. Pascapanen terdiri dari pengontrolan rendemen pengeringan sesuai batas maximum yang ditoleransi SNI dan mengontrol nilai tercecer tidak lebih dari satu persen. Variabel input yang paling sensitif terhadap ketersediaan adalah luas area tanam. Kebijakan penambahan luas area berpengaruh besar terhadap peningkatan produksi dan ketersediaan rumput laut Indonesia
Collections
- MT - Economic and Management [2975]