Respon morfofisiologi rumput toleran dan peka aluminium terhadap penambahan mikroorganisme dan pembenah tanah
Monophysiology Responses of AI Tolerant and Sensitive Grasses through to the Application of Microorganism and Soil Conditioner.
View/ Open
Date
2003Author
Karti, Panca Dewi Manu Hara
Yahya, Sudirman
Setiadi, Yadi
Sopamdie, Didy
Soedarmadi, Soedarmadi
Haridjaja, Oteng
Metadata
Show full item recordAbstract
Umumnya lahan yang digunakan untuk penanaman hijauan makanan temak adalah lahan kelas IV ke atas yang merupakan laban-laban marjinai dengan pH masatn. Jenis tanah masam yang psiing luas di Indonesia adalah mnah podzolik merah kuning meliputi 30 % luasan daIatan Indonesia. Pennasalahan yang dihadapi pada tanah podzolik merah kuning yaitu 1) tingginya konsentrasi H\ Al, Fe dan Mn, 2) rendahnya unsur hara seperti P, N, K, Ca, Mg, dan Mo, 3) penghambatan pertumbuhan akar dan penyerapan air dan
unsur hara Untuk mengatasi masalab tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cam yaitu I) penambahan pembenah tanah (kapur, asam humat), 2) penggunaan jenis menaman yang toleran, 3) penambahan mikroorganisme tanah potensial (Cendawan mikoriza Arbuskula, mikroorganisme pelarut fosfat, dan mikroorganisme penambat nitrogen).
Penelitian ini terdiri dari 7 percobaan yaitu : 1) identiftkasi eumput toleran dan peka terhadap aluminium 2) kompatabilitas rumput toleran dan peka aluminium terhadap beberapajenis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA), 3) respon rumpu! toleran dan peka aluminium terhadap penambahan CMA dan asam humat, 4) Mikroorganisme pelarut fosfitt yang toleran dan peka aluminium dan mekanisme pelarutan, 5) Penentuan Azospirillum yang toleran terhadap aluminium. 6) respon rumput tolemn dan peka aluminium terhadap penambahan CMA. Mikroorganisme peiarut fosfat. Azospirillum, kapur dan asam bumat, 7) penentuan mekanisme ketahanan terhadap aluminium pada rumput yang toleran.
Kesimpulan dari penelitain ini adalah : I) C gayana dan S splendida dipilih sebagai rumput yang peka dan toleran AI berdasarkan penurunan bobot kering akar yang paling tinggi dan paling rendah 2) Mekanisme toleransi terhadap kadar AI tinggi pada rumput Ssplendida dengan mengeluarkan asam organik dari akar yaitu asam oksalat dan asam sitmt ke larutan tanah. mekanisme tersebut merupakan salah saru mekanisme toleransi ekstemal. Pada jaringan akar dan tajuk terjadi akumulasi asam organik yaitu : asam oksalat dengan asam malat merupakan salah satu mekanisme tolemnsi internal. 3)Pemnan kemampuan adaptasi morfologi akar terhadap cekaman AI merupakan factor penentu respon tanaman terhadap perbaikan lingkungan media rumbuh, sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 4). Inokulasi CMA mampu memacu pertumbuhan dan produksi rumput serta sempan fosfor khususnya pada C gayana, Penambaban Azospirillum dan PSB, memperbaiki status ham kedua rumput. 5) Penggunaan asam humik sampai level 180 ppm dapat meningkatkan kadar P, N tajuk dan akar serta serapan P, N kedua rumput. Pengaruh tersebut diperbaiki oleh penambahan Azospirillum dan PSB khususnya produksi biomassa dan status ham S splendida. 6) Penambahan pembenah tanah dan
mikroorganisrne potensial tanah, dan kornbinasinya dapat memperbaiki pertumbuhan,
produksi dan serapan P, N, Ca C gayana.
Collections
- DT - Agriculture [748]