Skenario Strategi Bertahan pada Sabana Fried Chicken saat Pandemi Covid-19
Abstract
Kondisi pandemi yang saat ini tengah terjadi telah melumpuhkan ekonomi dunia, tak terkecuali di Indonesia. Krisis akibat pandemi tidak hanya berdampak pada perusahaan besar, tetapi juga berdampak pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sabana Fried Chicken, UMKM kemitraan ayam goreng lokal, merupakan salah satu UMKM yang terdampak oleh pandemi. Kondisi pandemi menyebabkan permasalahan di Sabana Fired Chicken semakin memburuk bahkan memunculkan masalah-masalah baru. Awal pandemi, yaitu Maret 2020, merupakan kondisi terburuk dimana Sabana Fried Chicken mengalami penurunan omset mencapai 35 persen. Tidak ada yang dapat mengetahui pasti akan seburuk apa kondisi ke depannya atau berapa lama kondisi ini akan berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif kualitatif, dimulai dari Januari 2021 hingga Februari 2023. Penelitian ini dimulai dengan melakukan wawancara kepada 5 unit analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis lingkungan eksternal dan internal Sabana Fried Chicken saat pandemi menggunakan analisis SWOT untuk mendapatkan 2 faktor kunci yang digunakan sebagai spektrum dalam menyusun skenario. Skenario kemudian dikembangkan dan dirumuskan strategi bertahannya menggunakan pendekatan 3R (ready, respond, recover). Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi setiap kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan, khususnya pada Sabana Fried Chicken, dengan merumuskan strategi-strategi bertahan pada setiap skenario berbeda. Pada analisis SWOT lingkungan eksternal ditemukan masalah yang paling membutuhkan perhatian terletak pada lingkungan alami, khususnya masalah supply ayam dan pandemi. Salain itu pada lingkungan masyarakat ditemukan masalah terkait kompetitor. Pada lingkungan internal, masalah yang paling membutuhkan perhatian yaitu terkait kerjasama tim antar departemen. Pada penelitian ini diperoleh matriks skenario 4 kuadran yang disusun oleh 2 faktor kunci, yaitu supply ayam dan level pembatasan pergerakan kegiatan masyarakat (PPKM), sebagai spektrumnya. Pada kuadran I terjadi kondisi kelangkaan bahan baku dan PPKM level 3-4. Pada kuadran II terjadi kondisi kelangkaan bahan baku dan PPKM level 1-2. Pada kuadran III terjadi kondisi kelebihan bahan baku dan PPKM level 1-2. Pada kuadran IV terjadi kondisi kelebihan bahan baku dan PPKM level 3-4. Ketika berada di kuadran I, Sabana harus menggencarkan penjualan online serta menerapkan skema distribusi khusus. Ketika berada di kuadran II, Sabana harus menjual variasi menu olahan dan menerapkan sistem distribusi khusus. Ketika berada di kuadran III, Sabana harus memproduksi variasi menu olahan beku, mengaktivasi gerai-gerai inaktif, serta mempersiapkan stock opname. Ketika berada di kuadran IV, Sabana harus menerapkan prokes ketat, menggencarkan penjualan online, memproduksi menu olahan beku, serta mempersiapkan stock opname.
Collections
- MT - Business [2031]