Analisis Kerentanan Lanskap Pesisir di Kecamatan Kuta Selatan, Bali.
Date
2023Author
Fitriana, Devvy Alvionita
Gunawan, Andi
Munandar, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecamatan Kuta Selatan merupakan kecamatan yang berada di wilayah
pesisir Provinsi Bali bagian selatan. Keberadaannya yang di wilayah pesisir
menjadikan kecamatan ini kaya akan sumber daya alam tetapi juga memiliki tingkat
kerentanan yang tinggi akan kerusakan, perubahan ataupun menghilangnya suatu
ekosistem. Sejalan dengan kekayaan yang dimiliki kecamatan ini, pertumbuhan
penduduk dan aktivitas sosial-ekonomi meningkat. Industri pariwisata merupakan
salah satu sektor industri dengan perkembangan pesat di Kecamatan Kuta Selatan.
Berbagai jenis akomodasi pariwisata tersedia dan terbangun setiap tahunnya. Hal
ini menjadikan kebutuhan akan lahan meningkat, sehingga terjadi konversi lahan
tidak dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan menganalisis kerentanan perubahan
lanskap pesisir yang terjadi, menganalisis faktor pendorong perubahan dan
memprediksi perubahan lanskap pesisir pada tahun 2040 dan membandingkan hasil
prediksi dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Kuta Selatan.
Fokus penelitian pada perubahan lanskap pesisir menggunakan data tutupan
lahan yang diklasifikasi menjadi 4 (empat) kelas yaitu badan air, area vegetasi, area
terbuka dan area terbangun. Analisis perubahan lahan menggunakan data citra
landsat 7 ETM+ dengan tahun pengujian yakni tahun 2000, 2010 dan 2020. Metode
analisis spasial digunakan untuk menganalisis perubahan lahan yang terjadi.
Sementara faktor pendorong perubahan lanskap pesisir dianalisis menggunakan
metode analisis regresi logistik biner. Ada 7 variabel yang diduga berpengaruh
terhadap perubahan lanskap pesisir yang terjadi yakni jarak dengan jalan utama
(X1), jarak dengan sungai (X2), ketinggian tempat/elevasi (X3), kemiringan lereng
(X4), kepadatan penduduk (X5), jarak dengan perguruan tinggi negeri (X6) dan
jarak dengan daya tarik wisata (X7). Prediksi perubahan lanskap lanskap pesisir
dibangun menggunakan model pendekatan Cellular Automata (CA).
Hasil analisis perubahan lanskap pesisir menunjukkan laju perubahan yang
terjadi di Kecamatan Kuta Selatan dari rentang tahun 2000 sampai dengan 2020
sebesar 3-4% per tahun dengan area terbuka dan area terbangun sebagai area yang
selalu mengalami penambahan luas. Sementara untuk area vegetasi dan badan air
selalu mengalami pengurangan luas. Penelitian ini juga menganalisis pada faktor
pendorong perubahan lanskap yang menunjukkan hasil hanya pada variabel jarak
dengan jalan utama (X1) yang memiliki pengaruh terhadap perubahan yang terjadi
dalam rentang tahun 2000-2020. Hasil prediksi perubahan lanskap pesisir tahun
2040 menunjukkan pola perubahan yang sama yakni area vegetasi yang mengalami
perubahan dengan pengurangan luas 12,24% dari tahun 2020. Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kecamatan Kuta Selatan hanya mengkonservasi hutan mangrove
sebagai area vegetasi. Perencanaan pola ruang di kecamatan tersebut didominasi
oleh alokasi peruntukan sektor permukiman dan sektor pariwisata.
Collections
- MT - Agriculture [3683]