Konektivitas Sistem Sosial-Ekologi dalam Kegiatan Ekowisata Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten.
Date
2023Author
Dewi, Hersa Sukma
Yulianto, Gatot
Suryawati, Siti Hajar
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem pesisir yang kompleks dan memiliki berbagai fungsi bagi masyarakat sekitar. Salah satu fungsi kultural ekosistem mangrove ialah sebagai kawasan wisata. Tujuan utama penelitian adalah mengidentifikasi dan memetakan keterkaitan komponen sistem sosial-ekologi, serta menganalisis faktor-faktor pendukung pengelolaan ekosistem mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022 di pesisir Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Serang, Banten. Metode yang digunakan adalah metode wawancara dengan melakukan pengisian e-kuesioner kepada masyarakat pemanfaat ekosistem mangrove dan wisatawan. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan Sistem Sosial-Ekologi dan metode Participatory Prospective Analysis (PPA). Hasil menunjukkan bahwa seluas 75% pesisir Lontar telah ditumbuhi pohon mangrove yang cukup lebat dengan dominasi jenis Rhizophora sp. Ekosistem mangrove seluas 4 ha tersebut dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata "Jembatan Pelangi". Keterkaitan konponen antara resources system - resources unit, resources system - resources governance, dan resources unit - resources governance memiliki hubungnan yang saling positif. Namun, resources governance memberikan hubungan yang negatif terhadap resource actors. Sementara itu, resources actors memberikan hubungan yang negatif dengan resource system dan resource unit. Variabel utama dalam keberhasilan pengelolaan ekowisata mangrove ialah jumlah pengunjung, harga tiket, promosi wisata, tipologi ekosistem mangrove, dan kebijakan pemerintah.