Estimasi Cadangan Karbon Ekosistem Total Cagar Alam Pulau Dua, Banten.
Abstract
Struktur dan kondisi ekologi hutan digunakan untuk mengetahui kondisi
ekosistem dalam penyerapan karbon. Ekosistem mangrove dapat menyerap karbon
dioksida dari atmosfer dan menyimpannya di berbagai komponen cadangan.
Cadangan karbon yang tersimpan pada ekosistem mangrove (biomassa ataspermukaan,
biomassa bawah-permukaan, nekromassa, dan tanah) sangat penting
untuk diketahui besarnya, karena akan memberikan informasi tentang dinamika
karbon dan fungsi ekosistem mangrove sebagai penyerap dan penyimpan karbon.
Oleh karenanya, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis struktur hutan serta
kondisi ekologis ekosistem mangrove dengan menilai beberapa indeks dan untuk
menduga cadangan karbon total ekosistem mangrove di Cagar Alam Pulau Dua
(CAPD), Banten yang diperkirakan dengan menjumlahkan rata-rata semua
komponen karbon. Kerapatan hutan mangrove di CAPD berkisar antara 422,46 ±
2,32 individu/ha hingga 541,62 ± 2,60 individu/ha, sedangkan luas dasarnya
berkisar antara 11,76 ± 2,47 m²/ha hingga 20,49 ± 1,83 m²/ha. Mangrove CAPD
didominasi oleh Avicennia marina, dengan kondisi ekologi hutan kategori habitat
terganggu (D = 0,92) dan keanekaragaman kategori buruk (H' = 0,19). Diketahui
juga bahwa hutan mangrove CAPD memiliki tingkat kemerataan spesies yang tidak
seimbang (J’ = 0,31). Hutan mangrove CAPD mampu menyimpan cadangan karbon
total ekosistem sekitar 115,85 ± 13,01 Mg C/ha hingga 179,27 ± 28,42 Mg C/ha
dengan komponen tanah sebagai simpanan karbon terbesar. Nilai cadangan karbon
total ekosistem mangrove CAPD termasuk sangat kecil jika dibandingkan dengan
nilai rata-rata TECS di Indonesia, yaitu 973,6 ± 29,9 Mg C/ha. Sehingga diperlukan
upaya lebih lanjut dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove CAPD untuk
mempertahankan atau meningkatkan cadangan karbon totalnya.