Penapisan Bertingkat Senyawa Minyak Atsiri sebagai Antipenuaan dengan Metode Ensemble Virtual Screening
Date
2023Author
Assyifa, Siti Nur
Batubara, Irmanida
Wahyudi, Setyanto Tri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kulit keriput merupakan salah satu tanda penuaan yang terjadi karena berkurangnya elastisitas kulit. Pembentukan keriput diakibatkan oleh aktivitas beberapa enzim yang terlibat dalam mekanisme penuaan, salah satunya adalah enzim neprilisin. Minyak atsiri asal bahan alam Indonesia sangat banyak dan diketahui memiliki beragam aktivitas biologis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan potensi senyawa atsiri tumbuhan Indonesia sebagai antipenuaan dengan menganalisis interaksi penambatan molekulnya terhadap beberapa struktur enzim neprilisin. Lima senyawa atsiri yang paling berpotensi sebagai antipenuaan berdasarkan nilai energi bebas Gibbs-nya adalah α-kopaena, β-seskuifelandrena, β-kariofilena, β-bisabolena, dan benzil benzoat. Nilai ΔG rerata kelima senyawa tersebut secara berurutan adalah 7,72; 7,56; 7,40; 7,36; dan 7,26 kkal/mol. Hanya farnesol dan β-bisabolena yang memiliki ΔG lebih baik dari ligan ko-kristal, yaitu pada reseptor 6SVY (farnesol dan β-bisabolena) dan 6XVP (farnesol). Senyawa-senyawa tersesbut dapat ditemukan pada berbagai minyak atsiri seperti minyak kenanga, akway, kayu manis, jahe gajah, jeruk purut, dan masoyi.
Collections
- UT - Chemistry [2060]