Peramalan dan Analisis Permintaan Energi Serta Keterkaitannya dengan Pembangunan Wilayah
Date
2023Author
Wibowo, Satrio Mukti
Hakim, Dedi Budiman
Barus, Baba
Fauzi, Akhmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Energi adalah salah satu faktor terpenting untuk meningkatkan kualitas
hidup, serta ekonomi dan kemajuan sosial. Walaupun Indonesia mempunyai
banyak variasi dalam jenis energi tetapi Indonesia saat ini sebagai Net Oil
Importir Country. Berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh Dewan Energi
Dunia atau World Energi Council melalui Energi Trilemma Index Rangking
Indonesia tahun 2019 di urutan ke 69, dibawah Malaysia yang berada di urutan ke
51, Australia diurutan ke 28, dan Jepang di urutan 31. Posisi Indonesia yang
kurang baik dalam peringkat Energi Trilemma Index itu disebabkan
ketidakseimbangan laju ketersediaan energi dengan kebutuhan energi di
masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi minyak dalam negeri terus
merosot, sedangkan permintaan energi selalu meningkat. Ketahanan energi kita
juga terbilang rendah karena tidak seimbangnya laju ketersediaan dengan laju
kebutuhan energi. Indonesia pun terlalu bertumpu pada energi fosil sebagai
sumber energi. Jika tidak ada solusi yang tepat guna maka Indonesia terancam
krisis energi.
Oleh karenanya untuk meningkatkan ketahanan energi dan kemampuan
Indonesia untuk mengelola energi secara berkelanjutan diperlukan perencanaan
dan implementasi yang baik, agar perencanaan pengelolaan energi baik maka
diperlukan analisa data dan peramalan energi yang baik. permintaan energi yang
semakin meningkat di Indonesia ini mencerminkan peningkatan pembangunan
wilayah yang ditandai oleh peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto
(PDRB). Oleh kerena itu perlunya pemerintah mengetahui keterkaitan
permintaan energi dengan pembangunan wilayah.
Penelitian ini menggunakan Artificial Neural Network untuk melakukan
peramalan permintaan energi untuk mengetahui kebutuhan energi Indonesia di
masa depan secara pesimis, realistis dan optimis yang sangat berguna bagi
perencanaan dan implementasi kebijakan energi di Indonesia. Selanjutnya
dilakukan analisis dengan regresi panel spasial untuk mengetahui keterkaitan
permintaan energi dengan pembangunan wilayah di 34 Propinsi di Indonesia.
Setelah itu untuk menghasilkan rekomendasi energi yang tepat guna,
keberlanjutan dan mendukung pembangunan wilayah maka dengan
menggunakan analisa regulasi energi saat ini dan analisis big data di media
sosial untuk mengetahui persepsi netizen tentang energi dan pembangunan
wilayah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peramalan permintaan energi
menggunakan metode Artificial Neural Network dari tahun 2020 – 2029
3
meningkat baik secara pesimis, realistis maupun optimis. Kemudian pada
penelitian menggunakan Regresi Panel Spasial diketahui ada faktor dalam
pembangunan wilayah yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan energi
yaitu pdrb, investasi dan infrastruktur listrik, diketahui juga bahwa permintaan
energi suatu wilayah akan berpengaruh terhadap permintaan energi tetangganya.
Terakhir, pada analisis Big Data diketahui Netizen mengharapkan peningkatan
pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia sehingga energi fosil yang
kotor pemanfaatannya berkurang, hal ini sejalan dengan regulasi di Indonesia
saat ini yang juga mendukung peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Perlunya Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Pemerintah
harus konsisten untuk mengembangkan energi alternatif yang bisa diperbaharui
(renewable energi) dan ramah lingkungan. Dengan membangun semua fasilitas
dan infrastruktur pendukungnya, diperlukan juga peningkatan investasi, dan
infrastruktur energi baru terbarukan, karena investasi dan infrastruktur energi
berpengaruh signifikan terhadap pembangunan wilayah.