Model Spasial Karbon Biru Lamun Berdasarkan Perubahan Habitat Bentik di Perairan Pulau Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi (TNW)
Date
2023-02-03Author
Ramadhanti, Dwiki
Pratiwi, Niken Tunjung Murti
Adi, Novi Susetyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanasan global yang disebabkan oleh kegiatan manusia, berpotensi
menghasilkan emisi karbondioksida (CO2) ke atmosfer, yang dapat memicu
terjadinya perubahan iklim. Lamun merupakan salah satu sumberdaya pesisir yang
memberikan jasa ekosistem salah satunya sebagai penyerap CO2. Penelitian ini
bertujuan mengkaji dinamika parameter karbon biru lamun berdasarkan perubahan
luas habitat bentik di Perairan Pulau Kaledupa tahun 1990, 2000, 2010, dan 2017,
dan prediksinya hingga tahun 2030. Analisis dilakukan menggunakan input data
sekunder yang meliputi, klasifikasi habitat bentik perairan berdasarkan pengolahan
citra satelit Landsat dan data parameter karbon. Metode analisis data dilakukan
menggunakan perangkat lunak pemodelan spasial InVEST, untuk mengonversi
perubahan tutupan lamun menjadi dinamika parameter karbon lamun. Hasil
menunjukkan bahwa, kondisi ekosistem pesisir di Perairan Kaledupa berdasarkan
klasifikasi citra satelit masih cukup baik, karena luasan lamun dan terumbu karang
masih mendominasi dibandingkan luasan kelas rubble dan pasir. Nilai stok karbon
lamun secara umum meningkat dari 482,42 tCO2 eq ha-1
(1990) menjadi 619,715
tCO2 eq ha-1
(2017). Hasil studi ini menunjukkan bahwa perubahan luasan lamun
yang terjadi di Pulau Kaledupa pada tahun 1990, 2000, 2010, dan 2017
menyebabkan dinamika terhadap parameter karbon lamun yang mencakup stok
karbon, penyerapan karbon, akumulasi karbon dan emisi karbon pada tahun 1990,
2000, 2010, 2017 hingga tahun 2030.