Pengaruh Serbuk Cangkang Kerang Hijau pada Tomat di Podsolik Jasinga
Abstract
Kerang hijau merupakan salah satu moluska yang banyak dibudidayakan. Hingga saat ini pemanfaatan limbah cangkang kerang terbatas untuk kerajinan, sehingga banyak tersisa limbah cangkang kerang yang berpeluang dimanfaatkan untuk penggunaan pertanian. Cangkang kerang hijau diketahui banyak mengandung hara Ca, Mg, dan beberapa hara lainnya seperti K, Na, Fe, Cu, Zn sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai amelioran. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh serbuk cangkang kerang hijau (CK) terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan serta produksi tomat di Podsolik Jasinga. Rancangan Acak Lengkap digunakan dalam percobaan ini, dengan 7 perlakuan yaitu P0 (tanpa serbuk CK dan kalsit), P1 (serbuk CK, dosis 1,0 x Al-dd), P2 (serbuk CK, dosis 1,5 x Al-dd), P3 (serbuk CK, dosis 2,0 x Al-dd), P4 (kalsit, dosis 1,0 x Al-dd), P5 (kalsit, dosis 1,5 x Al-dd), dan P6 (kalsit, dosis 2,0 x Al-dd) serta masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk cangkang kerang hijau mempunyai daya netralisasi lebih rendah dibandingkan kalsit. Pada dosis yang sebanding serbuk cangkang kerang hijau berpengaruh terhadap sifat kimia tanah (pH, Al-dd, Ca-dd, Mg-dd, K-dd, KB) serta pertumbuhan dan produksi tomat sebanding dengan kalsit. Semakin tinggi dosis serbuk cangkang kerang hijau dan kalsit, perbaikan sifat kimia tanah semakin tinggi. Serbuk cangkang kerang hijau dapat digunakan sebagai alternatif bahan kapur dengan dosis yang lebih tinggi dibandingkan kalsit. Green mussels are one of the many cultivated molluscs. Until now, the utilization of shell waste is limited for crafts, so that there is a lot of shell waste left that has the opportunity to be used for agriculture. Green mussel shells are known to contain a lot of Ca, Mg, and several other nutrients such as K, Na, Fe, Cu, Zn so it has potential to be used as an amendment. This study aims to determine the effect of green mussel shell powder on soil chemical properties also the growth and production of tomatoes in Podsolic of Jasinga. Completely randomized design was used in this experiment, with 7 treatments consisting of P0 (without green mussel shell powder and calcite), P1 (green mussel shell powder, dose 1,0 x Exch-Al), P2 (green mussel shell powder, dose 1,5 x Exch-Al), P3 (green mussel shell powder, dose 2,0 x Exch-Al), P4 (calcite, dose 1,0 x Exch-Al), P5 (calcite, dose 1,5 x ExchAl), and P6 (calcite, dose 2,0 x Exch-Al) and each treatment was replicated 4 times. The results showed that green mussel shell powder had lower neutralization power than calcite. At comparable doses, green mussel shell powder had an effect on soil chemical properties (pH, Exch-Al, Exch-Ca, Exch-Mg, Exch-K, Base Saturation (BS)) also tomato growth and production that is comparable to calcite. The higher the dose of green mussel shell powder and calcite make higher improvement in soil chemical properties. Green mussel shell powder can be used as an alternative to lime material with a higher dose than calcite.